TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementan Klaim Pasokan dan Harga Pangan Selama 2019 Aman dan Stabil 

Pasokan pangan aman hingga Maret 2020

Ilustrasi pasar. IDN Times/Sunariyah

Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim pasokan dan harga pangan terpantau aman dan stabil selama 2019. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, hingga akhir tahun 2019 ini tidak ada gejolak pasokan dan harga. Secara umum pasokan lancar di seluruh Indonesia. 

"Sepanjang tahun 2019 kondisi. Hal ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah mengingat pangan menjadi kebutuhan mendasar bagi tiap orang," kata Agung saat menyampaikan refleksi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Selasa (31/12).

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Harus Genjot Bibit dan Benih Unggul 

1. Pengendalian pangan dilakukan bersama

IDN Times/Sunariyah

Stabilnya pasokan dan harga pangan menurut Agung, tidak terlepas dari pengendalian yang dilakukan dengan berbagai cara dan bekerjasama degan Kementerian Perdagangan,  Bulog, Satgas Pangan dan lainnya.

"Kondisi ini patut kita syukuri, karena tidak ada orang antre bahan makanan. Ini menunjukkan pasokan stabil dan harga normal," kata Agung.

2. Kehadiran toko tani yang berpengaruh

IDN Times/Helmi Shemi

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri, mengatakan stabilnya pasokan dan harga pangan salah satunya berkat kehadiran Toko Tani Indonesia (TTI) dan TTI Centre yang mampu menyediakan pasokan pangan dengan harga terjangkau.

"Saat ini TTI berjumlah lebih dari 5.051 yang tersebar di 32 provinsi. Kehadiran TTI mampu memenuhi kebutuhan pangan dan meredam harga, sehingga harga pangan stabil," ujar Risfaheri.  

3. Surplus pangan yang dijamin hingga Maret 2020

Harga beras mulai naik awal bulan Desember. IDN Times/Daruwaskita

Ketersediaan pangan pokok strategis seperti beras, jagung, bawang daging, telur, gula, dan minyak goreng mengalami surplus. Stok beras akhir November 2019 sebesar 4,7 juta ton sangat mencukupi bahkan hingga Maret 2020 mendatang.

Berdasarkan pantauan Kementan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebagai barometer perdagangan beras nasional juga menunjukkan kondisi yang aman dan stabil. Per akhir November 2019, stok beras di PIBC mencapai 50.282 ton atau 59,66 persen di atas stok normal akhir bulan sebesar 30.000 ton. 

"Kondisi stok tersebut jauh lebih tinggi sekitar 10,08 persen dibanding stok tahun 2018 pada periode yang sama, yaitu sebesar 53.705 ton," kata Agung. 

Selain itu, stok bulan November 2019 untuk beberapa komoditas lainnya juga aman seperti jagung 1,046 ribu ton, gula pasir sebanyak 976 ribu ton,  daging kerbau 44,481 ribu ton, minyak goreng 3,9 ribu kiloliter.

Baca Juga: Konsumsi Pangan Pengaruhi Tingkat Stunting, Ini Sebabnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya