TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makin Terpuruk, IHSG 24 September Dibuka Melemah

Kekhawatiran akan COVID-19 masih melanda pasar saham

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka minus 55 poin atau 1,13 persen menjadi 4.861,099 pada perdagangan Kamis (24/9/2020). Sebanyak 61 saham menguat, 267 melemah, dan 127 tidak mengalami perubahan.

Adapun investor membukukan transaksi pagi ini sebesar Rp1,493 triliun dengan volume transaksi sebesar 2,1 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 147.662 kali.

Baca Juga: Biar Gak 'Kudet' Soal Saham, Ini 5 Aplikasi yang Bisa Bantu Kamu

1. Indeks negatif di Wallstreet turut picu pelemahan

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan arahan negatif dari indeks-indeks di Wall Street diperkirakan turut memicu pelemahan IHSG pada hari ini. "Dari dalam negeri, pelaku pasar juga masih akan mencermati perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia," kata Tim Riset Phintraco Sekuritas dilansir ANTARA, Kamis (24/9/2020).

Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan diperdagangkan dalam rentang 4.850 - 4.975 dengan kecenderungan melemah.

2. Jangan tergesa-gesa melakukan akumulasi beli

Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Seiring sentimen di atas, pelaku pasar disarankan sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam melakukan akumulasi beli. Investor dapat mencermati peluang beli saham di harga rendah (buy on weakness) saham-saham perbankan seperti BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI.

Selain saham-saham perbankan, pelaku pasar juga dapat mencermati saham-saham batubara seperti ADRO dan PTBA. Harga kontrak berjangka (future) batubara dan gas bumi yang mulai menunjukkan indikasi kembali menguat, dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham tersebut.

Baca Juga: Takut Investasi Bodong? Coba Investasi di Sukuk Ritel SR013

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya