TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minyak Goreng Subsidi Dijual di Pasar Besok, Jangan Panic Buying ya!

Tenang ya, stok masih banyak

Sejumlah minimarket retail modern di Kota Bandar Lampung kehabisan stok minyak goreng kemasan. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (Kemendag), Oke Nurwan meminta masyarakat untuk tidak panic buying saat pemerintah menjual minyak goreng satu harga Rp14 ribu per liter di pasar tradisional pada Rabu, 26 Januari 2022.

"Jadi kalau namanya panic buying ini masyarakat skemanya langsung panic buying aja. Begitu ada perbahan kebijakan kan saya bilang udah dipastikan dalam 6 bulan (stok mencukupi). Jadi seharusnya masyarakat gak panic buying, pasti ada kok (stok minyak goreng)," kata Oke saat dihubungi IDN Times, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Gawat! Minyak Goreng Bersubsidi Ludes di Indomaret dan Alfamart

Baca Juga: Pasar Jaya Siapkan Minyak Goreng Murah, Pembeli Dibatasi 

1. Kemendag yakin tidak terjadi panic buying

Dirjen Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan. IDN Times/Istimewa

Oke meyakini tidak akan terjadi panic buying ketika minyak goreng satu harga Rp14 ribu per liter disalurkan di pasar tradisional nanti. Menurutnya, panic buying minyak goreng yang terjadi di ritel diakibatkan terbatasnya kapasitas dari ritel yang hanya mampu menyalurkan 20 juta dalam sebulan.

"Jadi pemerintah lagi bergerak yang 230 juta (stok minyak goreng) harus segera tersalurkan karena tidak mungkin mengandalkan ritel modern. Kalau jalur biasa lebih ribet karena rantai distribusi panjang dan sebagainya. Kalau ritel modern langsung ke pengecer," kata Oke memaparkan.

Baca Juga: Kebijakan Satu Harga Minyak Goreng Berlaku di Pasar Pekan Depan 

2. Pemerintah terus genjot produksi minyak goreng, cukup untuk 6 bulan?

Harga minyak goreng di pasaran terus merangkak naik dalam sebulan terakhir. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Pemerintah sedang mengenjot produksi minyak goreng 250 juta liter per bulan. Namun, menurut Oke, realisasinya baru 50 persen sehingga produksi minyak goreng kemasan hanya 125 juta per bulan.

"Nah untuk memperbesar produksi, gak bisa sebentar bagi mereka (produsen). Kita upayakan yang 125 juta (liter per bulan) tetap, ditingkatkan produksi kan perlu tenaga kerja, perlu bahan baku dan macam-macam," kata Oke.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya