MKK, Program Baru Kemenpar untuk Tekan Kerugian akibat Bencana
Pedoman bencana ini akan disosialisasikan ke tiap daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Di tengah besarnya kerugian sektor pariwisata akibat faktor alam atau nonalam, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merilis program baru yakni Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK). Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan acara ini dalam rangka menyamakan persepsi dan komitmen dalam pengelolaan krisis kepariwisataan.
"MKK menjadi pedoman dalam menangani krisis pariwisata di Tanah Air ini mengacu pada standar dunia UNWTO," kata Menpar Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jakarta Pusat, Senin siang (9/9).
Selain itu, Arief juga menuturkan MKK juga perlu menyinergikan pemerintah pusat dan daerah dalam mitigasi dan penanganan bencana krisis kepariwisataan.
Baca Juga: Luhut Optimis Transportasi Daring Bakal Dongkrak Pariwisata Danau Toba
1. Menyamakan persepsi untuk pedoman krisis
Menurut Kemenpar, MKK penting karena dampak kondisi krisis, baik faktor alam seperti bencana maupun sektor nonalam, berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata. Misalnya, bencana yang terjadi selama 2019 berdampak terhadap hilangnya potensi kunjungan wisata sebesar 2 juta wisatawan, dari target 18 juta.
Adapun pada 2018, Kemenpar mencatata hanya ada 15,8 juta wisatawan dari target 17 juta. Sedangkan pada 2017 Kemenpar meraih 14 juta dari target 15 juta.
Baca Juga: Tahun 2019, Solo Targetkan 5 Juta Wisatawan Domestik dan Mancanegara
Baca Juga: Kemenpar Giatkan KEK Pariwisata Hadir di Calon Ibu Kota Baru