TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mungkinkah Indonesia Alami Krisis Ekonomi 10 Tahunan?

Indonesia terdampak krisis global 1997-1998 dan tahun 2008

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, IDN Times – Kondisi perekonomian dunia kini sedang galau dan dinamis. Sejumlah faktor menjadi faktor tekanan bagi perekonomian dunia, salah satunya adalah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Indonesia sendiri masih belum bisa dibilang baik, meski terjadi peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Lalu bagaimana nasib perekonomian di tahun mendatang? Akankah Indonesia mengalami krisis?

1. Krisis 10 tahunan kecil kemungkinan akan terjadi di Indonesia, kenapa begitu?

IDN Times/Helmi Shemi

Chief economist BCA David Sumual memprediksi, peluang Indonesia untuk mengalami kemerosotan perekonomian atau resesi tergolong besar. Namun, bagaimana dengan siklus krisis ekonomi 10 tahunan? 

“Banyak yang menanyakan apa mungkin siklus 10 tahunan karena 2008 krisis global, 1997 krisis Asia? Saya katakan, kecil kemungkinan kalau untuk tahun 2018,” kata Sumual saat diwawancara IDN Times di Menara BCA, Rabu (12/12).

Baca Juga: 7 Perbedaan Pelemahan Rupiah di Krisis 1998 dengan Kondisi Tahun 2018

2. Tanda-tanda krisis ekonomi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sumual mencontohkan krisis ekonomi bisa terjadi karena dipicu oleh jatuhnya mata uang. Seperti pada kasus krisis 1997 di mana mata uang Venezuela, Turki, dan Argentina jatuh dan terjadi krisis sistem perbankan.

“Atau tahun 2008 beberapa perusahaan besar collapse seperti Northern Rock dan Lehman Brothers yang bangkrut.  Itu bisa memicu krisis juga,” ujarnya.

3. Krisis moneter masih mungkin melanda Indonesia

IDN Times/Helmi Shemi

Meski kemungkinannya kecil, Sumual mengingatkan krisis ekonomi bisa terjadi bila bank sentral salah mengambil kebijakan.

“Probabilitas menuju ke sana (krisis), kalau bank sentral salah mengambil kebijakan bisa memicu potensi itu. Tapi sejauh ini bank sentral cukup bagus, tidak terlalu agresif menaikan suku bunga,” kata Sumual.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya