Pembiayaan Rumah Bersubsidi Sudah Habis, Apa Langkah Kementerian PUPR?
Padahal ditargetkan sampai akhir tahun ada 300 ribu rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengevaluasi habisnya kuota pembiayaan rumah bersubsidi dengan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Makanya ini kan akhir tahun, kita evaluasi agar ke depan lebih baik. Tidak ada tambahan (FLPP) sampai akhir tahun," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetimpo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (16/11).
Baca Juga: Bisakah Omnibus Law Permudah Perizinan Properti di Indonesia?
1. Kementerian PUPR bahas FLPP dengan bank dan pengembang
Direktur Layanan Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Agusny Gunawan mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat dengan pengembang dan bank terkait masalah ini.
"Kita sampaikan ke bidang kita bahwa kita kebutuhan misal 600 ribu unit untuk tahun ini. Dari kita cuma 100 ribu (rumah) anggarannya," kata Agusny.
Baca Juga: Ini Target PUPR untuk Sektor Properti Tahun Depan