Pulihkan Ekonomi, Kemen-PUPR Genjot Belanja Infrastruktur di Kuartal 3
Program yang ada di kuartal IV ditarik ke kuartal III
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan akan terus fokus mempercepat belanja infrastruktur, terutama yang berdampak langsung dalam mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.
Langkah ini direalisasikan melalui Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work). Hal ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional dan menjaga pertumbuhan ekonomi, dampak pandemik COVID-19.
"Bahkan, sebagian yang berada di kuartal keempat bisa ditarik ke depan, baik program padat karya maupun program reguler. Pembangunan infrastruktur diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pemulihan kondisi ekonomi," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Ini Cara Menaker Berdayakan Pekerja Ter-PHK Lewat Program Padat Karya
1. Realisasi anggaran KemenPUPR hingga Agustus
Tercatat hingga 17 Agustus 2020, penyerapan keuangan belanja infrastruktur Kementerian PUPR sudah mencapai Rp36,47 triliun dari total pagu TA 2020 sebesar Rp 83,97 triliun atau sekitar 44 persennya. Sedangkan, khusus untuk program PKT rutin Kementerian PUPR telah disalurkan Rp6,84 triliun atau sebesar 60,14 persen.
Selain mengalokasikan anggaran program PKT rutin 2020 sebesar Rp11,5 triliun, dengan target penerima manfaat 614.480 orang. Kementerian PUPR juga melakukan perubahan skema pada program atau kegiatan infrastruktur yang semula bersifat reguler, menjadi padat karya dengan alokasi anggaran Rp654 miliar dan target penerima manfaat 80 ribu orang.
"Dengan menjadi skema padat karya, pekerjaan yang bisa dikurangi penggunaan alat berat diganti dengan memaksimalkan tenaga manusia. Kita tidak ingin bahwa pembangunan infrastruktur tidak bisa membuka lapangan kerja yang sangat dibutuhkan pada saat pandemik seperti ini," ujar Basuki.
Baca Juga: Menaker Bantu Pekerja Terdampak Pandemik Lewat Program Padat Karya