TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Dibuka Loyo tapi Diramal Bisa Menguat karena 3 Faktor Ini

Tapi kasus COVID-19 masih mengancam penguatan rupiah

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka melemah ke level Rp14.500 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (23/7/2021). Melansir Bloomberg, rupiah melemah 17,5 poin atau 0,12 persen dibanding penutupan pada Kamis, 22 Juli 2021 yang menguat hingga 0,41 persen ke level Rp14.482 per dolar AS.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra memperkirakan potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.450-Rp14.520 per dolar AS. Ada 3 sebab yang menjadikan rupiah bisa menguat hari ini:

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat 60 Poin, Kasus COVID dan BI Jadi Penyebabnya

1. Manfaatkan momentum penguatan kemarin

Ilustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Ariston memprediksi nilai tukar rupiah mungkin masih bisa mempertahankan momentum penguatannya hari ini dari penguatan yang terjadi pada penutupan kemarin sore.

"Pertama, sentimen minat pasar terhadap risiko yang meninggi masih menjadi pemicu penguatan nilai tukar rupiah," kata Ariston kepada IDN Times, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani: Kurs Rupiah Tertekan Sepanjang 2020

2. Data pengangguran AS

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, faktor kedua kata Ariston, adalah data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih buruk dari ekspektasi pasar.

"Yakni dari awalnya diperkirakan 368 ribu orang menjadi 419 ribu orang juga bisa menjadi katalis pelemahan dolar AS," kata Ariston.

2. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia

IDN Times/Hana Adi Perdana

Faktor ketiga penguatan rupiah adalah Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik. Gubernur BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5-4,3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1 persen.

"Penurunan Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BI kemarin juga bisa menjadi penahan penguatan rupiah," kata Ariston.

Baca Juga: Ternyata, Ini 5 Sumber Dana Bank hingga Bisa Sedia Banyak Uang Tunai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya