TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sentimen Positif dari PPKM Darurat Tak Sanggup Bikin Rupiah Perkasa

Rupiah melemah karena dolar AS berkuasa dari mata uang lain

Ilustrasi Uang Rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Rupiah ditutup melemah 20 poin atau minus 0,14 persen terhadap dolar AS ke level Rp14.517. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu penyebab pelemahan rupiah adalah karena dominasi dolar terhadap mata uang global. Kenaikan dolar sendiri terjadi karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan peningkatan jumlah kasus COVID-19 terus menggigit.

"Dolar menguat terhadap mata uang lainnya, dan tetap mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Selain itu, kata Ibrahim, tanpa data ekonomi signifikan yang akan dirilis hingga rilis indeks manajer pembelian manufaktur dan jasa AS pada hari Jumat, COVID-19 kemungkinan akan tetap menjadi fokus bagi investor hingga saat itu.

Baca Juga: Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.516 per Dolar AS 

1. Rupiah tidak terpengaruh rencana perpanjangan PPKM Darurat

Infografis PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ibrahim menilai rencana perpanjangan PPKM Darurat oleh pemerintah tidak memberikan sentimen negatif terhadap rupiah. Sebaliknya rencana tersebut direspon positif oleh pasar.

"Pelaku pasar merespon positif atas keputusan pemerintah yang akan memperpanjang kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali hingga akhir Juli mendatang, di karenakan varian baru COVID-19 yang terus meningkat bahkan Indonesia menjadi urutan pertama terbanyak COVID-19 dibandingkan Brazilia dan India," katanya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kurs Rupiah Tertekan Sepanjang 2020

2. Kepercayaan pasar karena dukungan ekonomi selama PPKM Darurat

Ilustrasi bantuan keuangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Ibrahim memaparkan bahwa dampak PPKM Darurat terhadap perekonomian tidak lebih dalam jika dibandingkan dengan dampak PSBB tahun 2020, karena beberapa sektor esensial yang diperbolahkan untuk beroperasi dengan protokol kesehatan.

Selain itu, akselerasi program vaksinasi dan penguatan kapasitas pengujian, pelacakan dan perawatan diharapkan akan membantu untuk melandaikan kasus harian, serta menekan kasus aktif COVID-19.

"Selain itu, untuk menghadapi dampak dari PPKM darurat dapat membatasi dampak pembatasan sosial terhadap konsumsi masyarakat maka pemerintah melakukan beberapa upaya diantaranya yaitu pergeseran atau refocusing anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN), perpanjangan penyaluran bantuan sosial tunai (BST).

"Pemerintah juga memperpanjang stimulus listrik, percepatan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), serta percepatan penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) dan kartu sembako," paparnya.

Baca Juga: 5 Cara Halus Menolak Permintaan Teman Soal Pinjam Uang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya