TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah Dua Hari IHSG Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya?

Padahal sempat dibuka menguat pagi ini

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah selama dua hari terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (17/9/2020), IHSG ditutup melemah 20 poin atau minus 0,4 persen ke level 5.038,401. Sehari sebelumnya, IHSG juga ditutup melemah 42,48 poin atau minus 0,83 persen ke level 5.058,482

Padahal pagi ini, IHSG dibuka menguat 1,618 poin atau 0,03 persen ke level 5.060,100.

Pada penutupan, tercatat sebanyak 149 saham menguat, 269 melemah, dan 155 tidak mengalami perubahan. Adapun investor membukukan transaksi sore ini sebesar Rp6,67 triliun dengan volume transaksi sebesar 10,221 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 605.067 kali.

Sentimen apa yang menyebabkan IHSG sore ini melemah?

Baca Juga: 10 Istilah tentang Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula

1. Gara-gara sikap Gubernur The Fed, PSBB Jakarta dan kasus COVID-19

Suasana sepi di Jalan Sudirman, Jakarta pada Kamis (9/4/2020). (IDN Times/Herka Yanis)

Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan melemahnya IHSG sore ini disebabkan sikap Gubernur The Fed yang cenderung dovish mengingat masa pandemi COVID-19 menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam.

"Selain itu, kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta membuat pelaku pasar bersikap 'wait and see'. Sentimen lainnya yaitu kasus COVID-19 baik di Tanah Air maupun secara global yang mengalami tren kenaikan," katanya seperti dilansir ANTARA, Kamis (17/9/2020).

2. Sektor-sektor yang tergerus

Ilustrasi kredit (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 1,59 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor pertambangan masing-masing minus 0,78 persen dan minus 0,7 persen.

Sedangkan, tiga sektor meningkat dimana sektor properti naik paling tinggi yaitu 2,55 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor pertanian masing-masing 1,16 persen dan 0,62 persen.

Baca Juga: Jangan Takut Punya Modal Kecil, Ini 7 Aplikasi Investasi untuk Pemula

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya