TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tos dengan Kemenkeu, Garuda Indonesia Pakai Dana Talangan Rp8,5 T

Baru sepakat tapi belum final

Acara Peluncuran Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dana talangan atau pinjaman dari pemerintah senilai Rp8,5 triliun belum final. Masih ada rincian-rincian yang harus disepakati dan disetuji dalam bentuk kesepakatan yang ditandatangani bersama.

Meski demikian, dalam pembicaraan bersama Kementerian Keuangan, Irfan mengatakan, sudah ada beberapa hal yang disepakati untuk dana pinjaman tersebut.

"Yang sudah disepakati, tapi belum ditandatangani, baru 'oh ini sepakat-sepakat, oke-oke', udah tos," kata Irfan dalam konferensi pers daring, Jumat (5/6).

Baca Juga: Tidak Ada Penerbangan Jemaah Haji, Garuda Cari Pendapatan Lain

1. Buat apa saja dana talangan tersebut?

Mesin Rolls Royce Trent 700 (IDN Times/Kevin Handoko)

Irfan memaparkan, berdasarkan kesepakatan tersebut, Garuda Indonesia akan menggunakan dana talangan untuk modal kerja dan rencana-rencana efisiensi Garuda Indonesia.

"Bagaimana itu kita memberikan mereka program rencana ke depan dari sisi penjualan dan pendapatan maupun efisien perusahaan," ujar dia.

Irfan berharap pandemik COVID-19 bisa mereda dan dana talangan ini bisa segera cair, untuk memaksimalkan kinerja Garuda Indonesia ke depan.

2. Kesepakatan dana talangan belum final, ada beberapa rincian dan perlu tanda tangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani (IDN Times/Shemi)

Meski sudah ada kesepakatan penggunaan dana talangan, Irfan mengatakan, masih ada rincian yang perlu disepakati dan ditandatangani berbagai pihak.

"Detail seperti apa, saya pikir sedang dijajaki, sudah mendekati instrumen-instrumen yang ada. In principe perlu menggunakan instrumen yang bisa diterima secara compliance oleh Kemenkeu. Karena ketika melibatkan kementerian seperti itu, tentu saja dalam pengawasan banyak pihak," kata dia.

Selain itu, Irfan juga menyebut masih memungkinkan terjadinya perubahan besaran dana talangan yang diberikan pemerintah kepada Garuda Indonesia.

"Kalau pinjam-meminjam gak bisa tos, perlu tanda tangan. Nanti kita lihat detailnya apa ada tambahan, selipan, apakah Rp8,5 triliun, atau Rp8,9 triliun, Rp10 triliun atau jadi Rp5 triliun, saya juga belum tahu. Tapi kelihatan akan bertahap, doakan saja bahwa ini bisa cepat," kata dia.

Baca Juga: Garuda Bantah PHK Ratusan Karyawan dan Pilot, Hanya Percepat Kontrak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya