TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New Normal

Bakal seperti apa nanti pariwisata Indonesia?

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut binsar Panjaitan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat meninjai pembangunan di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Selasa (3/3) petang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut era new normal di sektor pariwisata pascapandemik COVID-19 usai.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait untuk menyiapkan protokol-protokol yang nantinya bisa diterapkan bagi industri pariwisata pascapandemi usai.

“Protokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Kami terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata,” kata Wishnutama dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Senin (18/5).

Baca Juga: Bali Siap Buka Kembali Pariwisata di Tengah Pandemik Virus Corona

1. Optimisme pariwisata bisa cepat pulih

Kapal di Labuan Bajo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Pria yang akrab disapa Tama ini menyatakan optimis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. “Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomian,” ujarnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pascapandemi COVID-19 ini. Namun ia meyakini Indonesia bisa berbuat lebih baik dari itu asalkan diiringi dengan harmonisasi para stakeholder.

2. Persiapan di tengah penutupan pariwisata

Ilustrasi pariwisata di Gili Trawangan, Lombok. IDN Times / Shemi

Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemik disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga, nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Indonesia akan memiliki sejumlah agenda yang berhubungan dengan pariwisata. Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemik disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

"Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya," katanya.

IDN Times/Sukma Shakti

Baca Juga: Strategi Belitung untuk Hidupkan Kembali Pariwisata yang Mati Suri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya