Kisah Warga Bekasi Ketiban Untung dari Sumur Pertamina
Warga sebut pencarian sumur migas sejak 10 tahun lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penemuan sumur minyak dan gas di Kampung Gubug, kawasan Sukawijaya, Bekasi, berdampak besar bagi warga sekitar. Mereka yang tinggal di sana, kini harus pindah karena lokasinya akan dibangun tambang baru oleh PT Pertamina.
Namun, warga yang terdampak juga mendapatkan ganti rugi dari proyek ini. Masdi (53 tahun) salah satunya. Dia menjadi warga yang menerima uang ganti rugi pembebasan lahan dalam proyek tambang tersebut.
Masdi menjelaskan, proses pembebasan lahan sudah terjadi sejak 10 bulan lalu. Lahan sawah yang mencapai setengah hektar, dibeli oleh PT Pertamina sebesar Rp230 ribu per meter. Dia menyebut, angka tersebut lebih besar dari harga pasaran lahan di wilayahnya.
"Pokoknya, dibayarnya Rp230 ribu per meter dikali 5.000 meter. Kalau pasaran sini paling juga Rp100 ribu-Rp120 ribu," kata Masdi saat diwawancarai, Minggu (24/12/2023).
1. Pencarian sumur migas berlangsung sejak 10 tahun lalu
Pertamina, menurut Masdi, sebenarnya sudah melakukan pencarian sumber migas di wilayahnya sejak 10 tahun yang lalu. Dalam pencariannya, Masdi mengaku sering mendengar suara ledakan.
Akibat ledakan itu, lanjut Masdi, banyak rumah warga Kampung Gubug mengalami kerusakan ringan. Namun, Pertamina saat itu memberikan uang kompensasi kepada warga yang terdampak senilai Rp300 ribu.
"Sudah hampir puluhan tahun ada seperti dibom gitu. Dimasukin (ke tanah) dinamitnya, saat itu saya masih garap sawah. Ditaruh dinamit meledak, bergerak nih rumah-rumah banyak yang pada retak waktu 10 tahun yang lalu," jelas Masdi.
Baca Juga: Pertamina Temukan 2 Sumber Migas Baru, Ini Lokasinya