Dirut BRI: Kami Belum Terima Bantuan Likuiditas dari Pemerintah
Realisasi restrukturisasi kredit BRI mencapai Rp140,24 T
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima bantuan likuiditas dari pemerintah. Padahal, BRI telah melakukan restrukturisasi 2,3 juta nasabah.
"Para nasabah semua harus mengerti bahwa restruktursisasi itu dilakukan dengan sendiri oleh bank. Sebenarnya bank belum dapat yang namanya bantuan likuiditas, belum dapat yang namanya subsidi. Ini yang harus dikemukakan kepada publik, kepada nasabah. Jangan sampai nasabahnya atau pun pembela nasabahnya merasa bank-nya sudah dikasih subsidi, likuiditas, kemudian kenapa tidak direlaksasi segala macam. Kami sudah melakukan relaksasi," ungkap Sunarso saat halalbihalal virtual dengan pemimpin redaksi media massa, Jumat (5/6).
Baca Juga: Website Pasar BRI Bantu Penjualan Pedagang Pasar di Tengah Pandemik
1. Realisasi restrukturisasi kredit BRI mencapai Rp140,24 triliun
Sunarso menjelaskan, realisasi restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 sejak 16 Maret–26 Mei 2020 sebanyak 2.303.429 debitur dengan total baki debet Rp140,24 triliun.
Rinciannya antara lain dari untuk nasabah mikro sebanyak 1.158.804 debitur senilai Rp56,07 triliun. Kemudian, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 1.040.150 debitur senilai Rp18,67 triliun, dan nasabah ritel sebanyak 78.392 debitur senilai Rp57,52 triliun.
BRI juga merestrukturisasi nasabah konsumer sebanyak 26.040 debitur senilai Rp6,77 triliun, serta nasabah menengah korporasi sebanyak 42 debitur senilai Rp1,19 triliun.
Baca Juga: Dirut BRI: Pemberdayaan UMKM Masih Terus Jadi Fokus BRI