Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika menilai turunnya harga ayam yang terjadi di berbagai daerah karena persoalan kandang. Yeka menjelaskan, pertumbuhan jumlah kandang ayam tanpa kendali telah memicu kelebihan suplai ayam secara berkelanjutan.
Baca Juga: Harga Ayam Broiler Jatuh dan Dibagi Gratis, Pedagang Tidak Terpengaruh
1. Pasokan yang tinggi jadi akar masalah
Menurut Yeka, pasokan yang tinggi telah menjadi akar masalah karena ikut dipicu oleh kelebihan bibit untuk ternak ayam (day old chicken/DOC) di pasaran. Saat ini, jumlah DOC lebih banyak 13 persen-17 persen dari permintaan ayam di pasaran yang tercatat kurang lebih mencapai 60 juta ekor per minggu di seluruh Indonesia.
"Demand DOC melebihi demand ayam, diperkirakan mencapai 68-70 juta per minggu," ujar Yeka.
2. Tak ada regulasi yang mengatur laju pertumbuhan kandang
Padahal, menurut dia, solusi dari mengatasi kelebihan suplai ini adalah membangun kandang dengan seizin dari pemerintah daerah. Namun, tidak adanya regulasi yang jelas di pusat membuat otoritas terkait tidak mampu mengontrol laju pertumbuhan kandang di daerah. Selain itu, dinas-dinas pertanian maupun peternakan di daerah kerap tidak menindak tegas keberadaan kandang tanpa izin.
"Kementan mengalami kesulitan karena tidak mampu mengontrol pertumbuhan kandang. Karena pasokan informasi dari perusahaan tidak prudent dan informasi dari dinas provinsi tidak tepat," ujar Yeka.
3. Harga ayam di tingkat peternak anjlok
IDN Times/Nofika Dian Nugroho Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kelebihan pasokan ini yang telah menyebabkan harga ayam hidup di tingkat peternak sempat menyentuh posisi Rp8.000 per ekor.
"Harga tersebut jauh dari harga ayam hidup pada hari normal sebesar Rp17.000-Rp18.000 per kilogram," ungkapnya.
Baca Juga: Merosot, Harga Daging Ayam di Kabupaten Madiun Rp18.000 per Kilogram
4. Permintaan ayam relatif stagnan
Sementara, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam, Sugeng Wahyudi ikut memastikan kelebihan pasokan ini menjadi penyebab jatuhnya harga ayam.
"Sekarang ayam tersebar 68 juta di seluruh Indonesia, sementara keperluannya itu 60 juta. Jadi lebih delapan juta. Sedangkan permintaannya relatif stagnan," ujarnya.
Baca Juga: Ternyata, Ini Faktor Penyebab Jatuhnya Harga Ayam di Sumsel