TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Bijak Kelola Keuangan selama WFH, Jangan Malah Tekor!

Tahan diri untuk tidak konsumtif

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemi COVID-19, banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home (WFH). Kamu mungkin saja berpikir bahwa bekerja di rumah lebih hemat. Sebab, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi dari atau ke kantor, uang untuk makan siang dan jajan di sore hari atau uang untuk nongkrong sepulang kerja.

Namun, meskipun bekerja di rumah, kamu harus tetap menahan diri untuk tidak konsumtif. Di tengah situasi pandemi ini, kamu sebaiknya dapat mengelola keuangan dengan bijak. Dengan demikian, keuangan tetap stabil dan tidak menimbulkan masalah ke depannya. Biar gak boncos, simak 5 langkah mengatur keuangan ini ya!

Baca Juga: Kerja dari Rumah Malah Boros? Siasati dengan Cara-cara Ini

1. Membuat catatan pengeluaran bulanan

ilustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selama #dirumahaja, pasti ada saja pengeluaran yang harus dikeluarkan secara ekstra untuk keperluan rumah tangga. Catatan pengeluaran dapat membantu kamu dalam mengatur pengeluaran sesuai dengan dana yang kamu miliki.

Caranya, buat catatan penghasilan yang didapat, setelah itu buat juga catatan pengeluaran untuk tiga bulan ke depan. Saat ini, banyak aplikasi catatan keuangan yang bisa kamu unduh di Playstore. Jadi, lebih praktis, kan?

2. Stop panic buying

Ilustrasi Supermarket (IDN Times/Sunariyah)

Saat ini, godaan terbesar adalah menahan nafsu berbelanja. Efek dari pandemi ini adalah membuat ketakutan pada masyarakat akan berkurangnya kebutuhan makanan. Hal itu mengakibatkan terjadinya panic buying.

Padahal, panic buying bisa membuat harga di pasar semakin mahal, bahkan beberapa kebutuhan pokok bisa menjadi langka. Pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. 

Selain itu, WFH juga memudahkan kamu untuk melakukan online shopping barang-barang yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan sekarang. Jadi, jangan terlalu banyak menyimpan barang yang tidak dibutuhkan dan berbelanjalah sesuai kebutuhan.

3. Atur prioritas pengeluaran

Ilustrasi diskon di supermarket. (IDN Times/Sunariyah)

Bijaklah dalam melakukan transaksi. Pastikan bahwa pengeluaran bulanan hanya fokus untuk biaya kebutuhan utama saja. Jumlah uang yang kamu keluarkan seharusnya lebih sedikit dibanding bulan-bulan sebelum terjadi pandemi COVID-19. 

Buat pos-pos prioritas, seperti membeli kebutuhan makanan sehari-hari, membayar utang, membayar hal yang berkaitan dengan tempat tinggal (bayar listrik, air, atau biaya sewa tempat tinggal). Usahakan untuk sebisa mungkin menghemat pengeluaran, misalnya dengan masak sendiri dibanding membeli makanan dengan jasa pesan antar online

Tunda untuk berutang, misalnya rencana proses KPR. Sebisa mungkin juga hindari untuk berutang yang sifatnya konsumtif dengan menggunakan kartu kredit.

4. Persiapkan dana darurat

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Cek kembali dana darurat dan tabungan yang dimiliki. Apakah dana darurat tersebut cukup untuk kebutuhan biaya hidup utama 3 bulan ke depan? Jika belum, kamu sebaiknya sudah mulai menabung dan menekan pengeluaran. 

Sisihkan penghasilan untuk mempersiapkan dana darurat ini yang jumlahnya sampai 3 bulan kebutuhan biaya hidup utama. Dengan kondisi bekerja dari rumah, pengeluaran seharusnya berkurang dibandingkan pada saat di kantor. 

Biaya seperti biaya transportasi, makan siang di luar, jajan sore di kantor, atau biaya nongkrong dapat ditekan 30-50 persen dan dijadikan dana darurat. Ingat, di situasi saat ini bijaklah dalam mengeluarkan sesuatu.

Baca Juga: THR Gak Cair karena Wabah COVID-19? Jangan Panik, Begini Menyiasatinya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya