TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkeu Targetkan Pinjaman Multilateral Rp104,685 Triliun 

Pemerintah dapat pinjaman dari ADB Rp22,455 triliun

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan menargetkan bisa menggaet pinjaman multilateral sebesar US$7 miliar atau setara Rp104,685 triliun. Pemerintah masih berupaya mencapai kesepakatan pinjaman dari sejumlah lembaga dunia. 

"Kami perkirakan akan bisa kumpulkan US$7 miliar untuk menopang kebutuhan pembiayaan (APBN) kita," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam teleconference, Jumat (8/5).

Adapun lembaga keuangan dunia yang akan diupayakan untuk pinjaman itu adalah World Bank, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank, dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Baca Juga: Pemerintah Cari Tambahan Utang Rp697 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi

1. Pemerintah dapat pinjaman dari ADB Rp22,455 triliun

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Luky melanjutkan, hingga saat ini pemerintah telah mengantongi pinjaman Rp22,455 triliun atau US$1,5 miliar dari Asian Development Bank. Pinjaman tersebut diperkirakan bakal cair antara bulan Mei dan Juni.

"Kami sampaikan, kemarin dengan ADB kami punya skema khusus countercyclical facility," ungkapnya.

2. Utang pemerintah tumbuh 5,1 persen dibanding bulan yang sama, tahun lalu

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pada akhir Februari 2020, posisi utang pemerintah adalah US$200,6 miliar atau tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,5 persen (yoy). Penurunan utang luar negeri (ULN) pemerintah tersebut dipengaruhi sentimen global sebagai dampak pandemi COVID-19 yang meluas sehingga mendorong arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

"ULN Pemerintah tersebut dikelola secara hati-hati dan kredibel guna mendukung belanja Pemerintah pada sektor prioritas dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," demikian keterangan resmi Bank Indonesia.

Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Tembus Rp6.357 Triliun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya