TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ayam Suwir Ternyata Enak juga Jadi Rendang, Begini Kisah Bisnisnya

Enno memanfaatkan aplikasi chat di awal usaha

girlandthekitchen.com

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 belum juga berakhir, namun hidup harus terus berjalan. Itulah yang dirasakan Enno Endang Subekti, pelaku UKM Ayam Suwir Dapur Endess. Perempuan kelahiran Purworejo, 44 tahun silam itu sangat mencintai kuliner rendang.

Ia pun terpikir untuk menjual rendang yang berbeda. Akhirnya, ia memutuskan mencoba berinovasi membuat rendang dengan menggunakan ayam suwir.

Baca Juga: Manfaatkan Ramadan, Begini Trik Jalankan Bisnis Kue Lebaran agar Laris

1. Enno memanfaatkan aplikasi chat di awal usaha

Ilustrasi IMEI ponsel. IDN TImes/Paulus Risang

Saat membangun usaha Ayam Suwir Dapur Endess di awal 2020, Enno hanya memanfaatkan aplikasi chat untuk memasarkan produk dengan sistem cash on delivery. Namun, setelah mengikuti pelatihan, Enno mencoba menerapkan apa yang ia pelajari dari pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Pelatihan itu diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bekerja sama dengan Google.

“Pada saat mengikuti pelatihan kami menyadari kekurangan kami, misalnya kurangnya cara mempromosikan produk. Kami ingin menambah platform lain agar semakin banyak yang tahu produk yang kami buat," ujar Enno dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (11/4/2021).

Baca Juga: Mau Bisnis Kuliner? Ini Prediksi Menu Primadona Tahun Ini

2. Enno mengikuti pelatihan digital untuk menjangkau pasar lebih luas

IDN Times/ Helmi Shemi

Tidak hanya terkait pemasaran produk, Enno juga banyak belajar mengenai pengemasan produk. Menurut dia, packaging dan brand label sangat mempengaruhi minat konsumen untuk membeli suatu produk.

"Saya akui di awal memang produk kami masih jauh dari kata baik sehingga kami mulai memperbaikinya. Dari yang awalnya memakai plastik, sekarang kami mencoba pakai kemasan yang bisa digunakan di microwave dan dari segi labelnya kami perbaiki warna yang cocok untuk makanan, jadi menarik perhatian customer,” cerita Enno.

Enno mengatakan materi pelatihan tentang digital marketing dan Google Bisnisku membantunya dalam memperkenalkan produk pada masyarakat.

"Apa yang saya pelajari dari Digital Entrepreneurship Academy (DEA) membantu dan bisa digunakan untuk memperbaiki usaha saya ke depannya agar tidak kalah saing dengan kompetitor dan bisa go online,” ungkap Enno.

Baca Juga: Kisah Sukses Bambukeun, Melirik Potensi Besar dari Limbah Bambu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya