TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat Jadi 14.649, Apa Saja Faktornya?

Indonesia diprediksi akan masuk resesi pada kuartal III

Ilustrasi Rupiah (ANTARA FOTO/Rahmad)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar ditutup menguat 21 poin di level 14.649 dari penutupan sebelumnya di level 14.670. Dalam perdagangan besok, mata uang garuda itu diprediksi masih akan menguat.

"Walaupun dalam penguatan tipis antara 10-25 point di rentang 14.610-14.680," ujar Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8/2020).

1. Indonesia bakal masuk jurang resesi

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari faktor internal, kata Ibrahim, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) akan berada di kisaran 0 persen sampai -2 persen pada kuartal ketiga. Dengan demikian, kemungkinan Indonesia masuk dalam jurang resesi karena pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Menurut Ibrahum, proyeksi negatif itu muncul karena aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang mulai pulih sejak Juni 2020. Namun, rupanya itu belum cukup kuat untuk berlanjut di kuartal ketiga.

"Apalagi ada beberapa sektor usaha yang tadinya sudah berjalan positif, namun tidak sedikit yang justru kembali negatif seperti kembali pada masa PSBB diberlakukan," kata Ibrahim.

2. Tingkat konsumsi masyarakat masih lemah walaupun berbagai stimulus diberikan oleh pemerintah

Ilustrasi Pasar (Antara/Livia Kristianti)

Dia menambahkan, pandemik virus corona yang terus meningkat di Indonesia, khusunya di DKI Jakarta, menyebabkan PSBB transisi terus diperpanjang. Akibatnya, tingkat konsumsi masyarakat masih cukup lemah walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan berupa bansos dan BLT.

Pada 27 Agustus 2020 mendatang, Pemerintah DKI Jakarta memberi sinyal masa transisi PSBB berakhir dan mengubahnya menjadi masa new-normal PSBB dengan berbagai syarat. Selain itu, pemerintah pusat juga menggelontorkan stimulus, baik bantuan dana hibah untuk UKM, karyawan yang bergaji di bawah Rp5 juta, dan pengajar honorer serta tunjangan kesehatan untuk dokter, perawat. Namun, kerja keras tersebut sulit untuk membantu pemulihan ekonomi di kuartal ketiga karena investasi terjadi stagnasi.

"Walaupun nantinya Indonesia masuk dalam jurang resesi, seyogianya pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk negerinya. Terpenting, bukan Indonesia saja yang masuk resesi, namun hampir semua negara terdampak resesi," tuturnya.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat Jadi 14.649, Apa Saja Faktornya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya