TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Resmi IPO, Nusa Palapa Gemilang Raup Dana Segar Rp64,8 Miliar 

Dana segar untuk akuisisi lahan hingga mesim produksi

PT Nusa Palapa Gemilang resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. (dok. BEI)

Jakarta, IDN Times - PT Nusa Palapa Gemilang resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan asal Sidoarjo, Jawa Timur tersebut bergerak di bidang Produksi, Pemasaran dan Perdagangan Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer.

Perusahaan berkode saham NPGF itu melepas sebanyak 648.047.200 unit saham dengan nominal Rp50 per saham. Besaran saham itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Baca Juga: Siap-siap! Satu Unicorn E-Commerce Bakal IPO di BEI 2021

Baca Juga: Tingkatkan Akselerasi, TigerGraph Dapat Suntikan Modal US$105 Juta

1. Harga saham ditawarkan Rp100 per lembar

Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sementara itu, harga penawaran saham ditetapkan Rp100 per saham. Dalam rangka IPO tersebut, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Langkah perseroan untuk melantai di BEI adalah bagian dari strategi perseroan untuk memperbesar kapasitas pendanaan perseroan serta meningkatkan tata kelola perseroan," ungkap Direktur Utama Perseroan, Uus Sudianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4/2021).

2. Perseroan akan menerima dana segar Rp64,8 miliar

Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Selanjutnya, perseroan akan menerima dana segar dari IPO sebesar Rp64,8 miliar. Sebanyak 82 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk untuk akusisi lahan. Kemudian, sebanyak 17 persen akan digunakan untuk pelunasan pembelian mesin produksi.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan berupa pembelian
bahan baku produksi," ucapnya.

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Saham Syariah  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya