TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah Anjlok, Emas Kembali Rebound  Hari Ini 

Harga emas diprediksi akan naik lagi pada akhir tahun

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Harga emas merangkak naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).  Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas sempat turun ke posisi terburuk dalam tujuh tahun terakhir.

Itu terkait  data ekonomi yang suram memunculkan kekhawatiran atas perlambatan pandemik COVID-19.

Baca Juga: Jangan Sampai Rugi, Begini Lho Cara Hitung Keuntungan Investasi Emas

1. Harga emas diprediksi akan naik lagi pada akhir tahun

Pengunjung membeli emas di Butik Emas Antam, Jakarta, pada 28 Juli 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, bangkit 2,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.949,00 dolar AS per ounce. Emas berjangka anjlok 93,4 dolar AS atau 4,58 persen menjadi 1.946,3 dolar AS sehari sebelumnya (11/8/2020).

Emas berjangka juga terangkat 11,7 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 2.039,70 dolar AS pada Senin (10/8/2020), setelah jatuh 41,4 dolar AS atau 2,00 persen menjadi 2.028,00 dolar AS pada Jumat (7/8/2020), berbalik dari kenaikan 20,1 dolar AS atau 0,98 persen menjadi 2.069,40 dolar AS pada Kamis (6/8/2020).

"Penurunan emas (Selasa) adalah koreksi yang sehat. Ini memungkinkan lebih banyak orang untuk masuk, sehingga harga akan naik lagi dan pada akhir tahun kita akan melihat tertinggi baru sepanjang masa dengan emas mungkin 2.500 dolar AS per ounce," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (13/8/2020).

2. Emas menjadi pelindung nilai terhadap inflasi

Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, pada 28 Juli 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Phillip menambahkan, pihaknya memiliki semua faktor fundamental yang mendukung emas. Federal Reserve AS akan tetap dovish untuk jangka waktu yang lama.

"Mereka telah mengatakan bahwa mereka akan membiarkan inflasi naik di atas target mereka," lanjutnya.

Langkah stimulus besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (12/8/2020) menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) naik 0,6 persen pada Juli, yang mendukung emas.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh, Emas Antam Turun Drastis Rp18.000

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya