TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elon Musk Bakal PHK Ratusan Karyawan Tesla di Nevada

Bagian dari rencana memangkas 10 persen karyawan global

Ilustrasi pabrik Tesla (motorbiscuit.com)

Intinya Sih...

  • Tesla berencana PHK ratusan karyawan di Sparks, Nevada.
  • Rencana ini merupakan bagian dari pemangkasan 10% tenaga kerja global.

Jakarta, IDN Times - Tesla berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di fasilitasnya di Sparks, Nevada. Hal itu berdasarkan pengumuman pemerintah.

Adapun PHK ini merupakan bagian dari rencana perusahaan mobil listrik milik Elon Musk tersebut untuk memangkas lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya.

Baca Juga: Tesla Bakal PHK 6.020 Karyawan di AS

1. Bakal PHK 693 karyawan

Ilustrasi PHK karyawan (Pixabay)

Mengutip US News, yang dilansir dari Reuters, pemberitahuan mengenai rencana Tesla memangkas sebanyak 693 karyawannya telah diserahkan ke Department of Employment, Training, and Rehabilitation pada awal pekan ini.

PHK yang dilakukan Tesla di tengah menurunnya penjualan produk dan meningkatnya persaingan sesama produsen kendaraan listrik di dunia.

Adapun Undang-Undang Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) mewajibkan perusahaan dengan 100 atau lebih karyawan harus memberi tahu pemerintah terkait 60 hari sebelum rencana penutupan atau PHK massal.

Baca Juga: Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Susut Disalip Mark Zuckerberg

2. Ada rencana PHK ribuan karyawan

Ilustrasi PHK (Pixabay.com)

Sementara itu, Tesla pada awal bulan ini telah menyatakan bahwa perusahaan akan memangkas sebanyak 6.020 karyawan di Texas dan California. Menurut Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN), karyawan yang akan kena imbas sekitar 2.688 di Texas dan 3.332 di California. 

"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," kata Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk, dalam sebuah catatan internal, pekan lalu, dikutip dari CNBC International.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya