TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Jenis Kemasan yang Paling Banyak Digunakan dalam Produk

Tiap kemasan punya kelebihan dan kekurangan tersendiri

ilustrasi kumpulan paper bag (pexels.com/Freestocks.org)

Jakarta, IDN Times - Kemasan produk jadi salah satu faktor penting ketika hendak memutuskan membeli sebuah barang. Tampilan kemasan yang menarik dapat memberikan kesan pertama yang bagus pada konsumen.

Di sisi lain, kemasan produk juga berfungsi sebagai pelindung utama bagi produk mu agar terhindar dari ancaman kerusakan. Kemasan produk yang kuat dan kokoh bisa menjaga produk supaya lebih aman dan tahan lama.

Sebelum memutuskan kemasan produk apa yang akan dipakai, simak lebih dulu beberapa jenis kemasan produk berikut ini untuk menunjang tampilan produkmu.

Baca Juga: 7 Jenis Botol Plastik Minuman Kemasan, Selektif dalam Memilih

1. Kemasan plastik

unsplash.com/Roman Kraft

Dikutip dari hipwee, kemasan plastik jadi kemasan yang paling banyak dipilih karena lebih tahan terhadap banyak hal seperti tahan air dan kedap udara.

Kemasan plastik juga dipilih karena tampilannya bening sehingga bisa memamerkan produk didalamnya. Selain itu, bila kemasan berbentuk box plastik maka dapat digunakan kembali oleh konsumen.

Meski demikian, plastik terbuat dari bahan polikarbonat yang mengandung Bisphenol-A (BPA) dan cukup berbahaya bagi tubuh. Plastik juga dinilai tidak ramah lingkungan karena proses penguraian nya yang memakan waktu hingga puluhan bahkan ratusan tahun.

2. Kemasan kertas

unsplash.com/Erik Mclean

Kemasan kertas cukup banyak digunakan di pasaran karena bentuknya yang beragam, mulai dari box kertas untuk makanan, kertas kardus yang besar untuk produk-produk yang ukurannya juga besar, hingga paper bag dengan beragam bentuk dan motif.

Penggunaan kemasan kertas juga dianggap lebih ramah lingkungan. Kertas bisa dengan mudah terurai secara alami hanya dalam hitungan bulan. Namun, kertas tidak tahan terhadap air karena mudah lapuk dan robek.

Baca Juga: 6 Ide Sustainable Packaging, Alternatif Kemasan Yang Ramah Lingkungan

3. Aluminium foil

ilustrasi makanan yang dibungkus aluminium foil (unsplash.com/Oscar Söderlund)

Aluminium foil umumnya banyak digunakan pada produk-produk yang dikonsumsi, seperti makanan jadi yang tidak tahan lama, teh, hingga kopi kemasan. Aluminium foil berfungsi untuk melindungi makanan dari bau, cahaya, oksigen, dan bakteri sehingga bisa menjaga daya tahan makanan. 

4. Kemasan botol atau kaca

Ilustrasi botol-botol wine. (Unsplash.com/Scott Warman)

Kemasan botol atau kaca biasanya dipilih untuk produk-produk yang teksturnya cair seperti minuman, minyak, saus, sambal, kecap, dan produk cair lainnya. Bentuknya yang beragam dan unik memang memberikan kesan tersendiri bagi orang-orang yang melihatnya.

Terlebih lagi, permukaannya yang datar bisa ditempel berbagai kreasi hiasan untuk menambah daya tarik bagi pelanggan. Bila produk sudah habis, botol kaca juga masih dapat digunakan kembali.

Sayangnya, sama seperti plastik, kaca juga kurang ramah lingkungan karena proses penguraian nya bisa memakan waktu yang sangat lama. Botol kaca juga cenderung berat dan rentan pecah sehingga pemakaiannya harus hati-hati.

5. Kemasan kaleng

Makanan kaleng (doctordavidfriedman.com)

Bila dibandingkan dengan kemasan lain seperti kertas atau plastik, penggunaan kaleng sebagai kemasan produk rumahan masih jarang ditemui.

Kaleng sebenarnya lebih ringan daripada kaca. Namun, kaleng memiliki sifat korosif atau mudah berkarat, sehingga jika digunakan pada produk makanan akan memengaruhi kualitas makanan tersebut.

Baca Juga: 9 Kemasan Makanan Nyeleneh Ini Bikin Kamu Mikir 2 Kali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya