TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Memahami Perilaku Konsumen untuk Genjot Penjualan, Laris Manis!

Gimana supaya jualan kamu makin laku?

ilustrasi pelatihan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Seorang pebisnis, melakukan pendekatan dengan memahami karakter konsumen adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Mengapa demikian? Karena biasanya setiap konsumen memiliki keunikannya masing-masing, sehingga perlu melakukan pendekatan yang berbeda-beda pada setiap konsumen.

Seorang konsumen pada umumnya pasti melakukan hal dasar berupa perilaku konsumen. Perilaku konsumen tersebut merupakan suatu yang dilakukan pada setiap individu atau kelompok lain dalam membuat keputusan membeli barang atau jasa. Kamu perlu mengetahui cara memahami perilaku konsumen agar penjualan meningkat.

Jika kamu adalah seorang penjual dan kemudian kamu berusaha menyamaratakan seluruh calon konsumen, maka kamu melakukan sebuah kesalahan besar. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, seorang penjual harus memiliki metode pendekatan yang berbeda-beda bergantung kepada siapa calon konsumennya.

Dengan mempelajari karakter konsumen yang ada, kamu akan dapat memaksimalkan hasil akhir yang ingin didapatkan dari calon konsumen. Berikut ini adalah cara memahami perilaku konsumen dengan benar dan mudah.

Baca Juga: 5 Saran Google agar Brand Bisa Berdaptasi dengan Perilaku Konsumen

1. Mengetahui sasaran konsumen

Ilustrasi pelanggan merasa puasa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manusia memang banyak diberikan kemudahan dalam berbagai sektor bidang kehidupan, apalagi di zaman serba digital seperti ini. Tak hanya tu, segmen konsumen juga mulai lebih spesifik.

Jika kamu ingin mengetahui siapa konsumen kamu secara tepat kamu bisa memahami perilaku konsumen secara jelas. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui target konsumen melalui psikologis dan demografik konsumen. 

Salah satu contohnya yaitu dengan membangun produk kesukaan konsumen. Buat beberapa pertanyaan relevan mengenai konsumen kamu, atau bisa juga dengan bertanya ke diri sendiri sebanyak-banyaknya. Pertanyaan tersebut misalnya seperti:

  • Apakah berencana pergi liburan akhir tahun?
  • Seberapa sering kamu berlibur?
  • Apakah mereka mempunyai rumah sendiri?

Berikut ini adalah beberapa contoh yang perlu kamu ketahui

  • Wanita karir dan lajang berusia 35 yang tinggal di apartemen kota jakarta dan penghasilan lebih dari Rp120 juta pertahun
  • Pasangan dengan usia 30-an tanpa anak yang tinggal di kota Semarang
  • Ibu muda dengan dua anak di kota Surabaya dan memiliki penghasilan keluarga dengan total kurang dari Rp80 juta pertahun

2. Mengenali keinginan konsumen

Ilustrasi Kepuasan konsumen toko online. pexels.com/Andrea Piacquadio

Selain karakter konsumen, ada hal penting untuk kamu bisa memahami perilaku konsumen adalah dengan mengetahui need dan want mereka. Need and want mereka yang dimaksud adalah keinginan dan kebutuhannya. Konsumen kamu pasti memilki keinginan dan kebutuhannya sendiri-sendiri. Mereka akan merasa senang dan terbantu apabila menerima informasi apa saja yang berkaitan dengan keinginan dan kebutuhannya.

Mulai dari masalah bisnis, tips untuk menjalankan gaya hidup sehat, maka konsumen akan mencari-cari hal tersebut. Kamu bisa membuat konten tentang yang mereka butuhkan dengan memahami dan mengetahui tentang apa yang sedang mereka perhatikan.

Kamu dapat masuk dan membuat pemahaman mengenai produk kamu untuk bisa menyelesaikan masalah konsumen, pada saat kamu mulai terlibat dengan informasi konten yang diberikan. Mencari tahu keinginan konsumen adalah kunci utama.

Baca Juga: 5 Alasan Diskon Bisa Pengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Psikologi

3. Mencari tahu tentang persepsi konsumen terhadap produkmu

Pexels.com/rodnae-prod

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui persepsi konsumen dari produkmu adalah dengan melakukan survei. Dari survei tersebut kamu akan mendapatkan keluhan mengenai produkmu dan masukan yang berguna untuk dianalisa sehingga bisa memajukan produkmu.

Sehingga dengan mengetahui informasi yang telah dilakukan oleh para pelaku bisnis akan sangat berguna yaitu dengan menutup kesalahan produk yang kamu miliki. Kamu bisa memakai hasil yang diperoleh dari hal ini. Misalnya saja dipakai untuk menyesuaikan cara melakukan komunikasi dengan konsumen di lapangan.

Kamu juga bisa mengetahui tentang pengalaman dan apa saja keluhan konsumen terhadap suatu produk yang kamu produksi sendiri. Kamu bisa mencari informasi dengan melakukan survei dengan isi mengenai, sebagai berikut:

  • Alasan beralih ke kompetitor lainnya
  • Alasan yang mendasari mereka menjadi konsumen loyal suatu produk?

Untuk melakukan survei tersebut kamu dapat gunakan tools untuk survei seperti Google Form, Surveymonkey2, serta form secara online menggunakan media sosial.

4. Pahami jenis konten yang konsumen sukai

Freepik.com/pressmaster

Selanjutnya yang perlu kamu pelajari dan ketahui adalah bidang pemasaran suatu produk, khususnya content marketing. Content marketing sendiri bisa bermanfaat untuk melakukan konversi konsumen mengenai penggunaan produkmu dan meningkatkan penjualan bisnis.

Kamu juga bisa membuat konten yang sangat bermanfaat bagi para konsumen yang akan melihat konten tersebut. Hal itu dapat membantu kamu dan mereka mendapatkan informasi. Selain itu, mereka merasa bahwa kamu bisa dipercaya dalam memberikan informasi yang relevan.

Setelah kamu dipercaya dalam memberikan informasi yang relevan, langkah selanjutnya adalah menyisipkan informasi bahwa produk kamu dapat membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahannya. Sehingga hal itu bisa dikatakan sebagai suatu content marketing yang dikonversi menjadi penjualan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya