5 Saran Google agar Brand Bisa Berdaptasi dengan Perilaku Konsumen

Perlu diketahui di tengah pergeseran perilaku konsumen

Jakarta, IDN Times – Google telah merilis laporan Year in Search 2021: Look back to move your business forward yang memberikan gambaran pergeseran perilaku konsumen di Indonesia. Head of Ads Marketing Google Indonesia, Yolanda Sastra dalam press briefing, Selasa (22/2/2022), mengatakan bahwa laporan ini berguna untuk Brand dapat lebih mengenal pelanggan.

“Orang Indonesia membuka Google Search untuk mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi. Laporan ini sungguh dapat membantu Brand dan pemasar mengidentifikasi pergeseran utama perilaku konsumen dan apa yang harus diketahui kedepannya,” katanya.

Dalam laporannya, Google menyebut orang Indonesia kini ingin Brand lebih memahami perubahan kebutuhan mereka dan bahwa generasi baru makin menganggap penting kelestarian lingkungan.

Terkait hal ini, Google merekomendasikan lima langkah yang dapat diambil Brand saat ini untuk meningkatkan strategi mereka.

Baca Juga: Jangan Pernah Cari 11 Hal Ini di Google, demi Kebaikanmu

1. Langkah meningkatkan strategi

5 Saran Google agar Brand Bisa Berdaptasi dengan Perilaku KonsumenIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun lima langkah yang dapat diambil Brand saat ini untuk meningkatkan strategi mereka menurut Google adalah sebagai berikut:

1. Jadikan digital sebagai bagian inti dari strategi pemasaran Anda

2. Hadirlah saat pelanggan mengevaluasi kembali opsi mereka

3. Gunakan digital untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan pelanggan

4. Pastikan kepercayaan menjadi poros utama dari daya tarik brand Anda

5. Perjuangkan sesuatu yang lebih besar daripada profit

2. Komitmen Garnier

5 Saran Google agar Brand Bisa Berdaptasi dengan Perilaku KonsumenIlustrasi mata (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandu Brodjonegoro, Brand GM Garnier Indonesia, mengungkapkan bahwa sejalan dengan temuan Google bahwa makin banyak orang Indonesia yang menganggap penting kelestarian lingkungan, perusahaan juga terus berkomitmen untuk menghadirkan produk kecantikan yang berkelanjutan.

“Sejak awal, Garnier mengedepankan bahan baku alami dan berkomitmen terhadap kecantikan berkelanjutan. Tidak hanya menciptakan produk dengan kualitas terbaik, tetapi juga ramah lingkungan,” katanya dalam acara yang sama.

Pandu lebih lanjut mengatakan bahwa melalui komitmen Green Beauty, perusahaan terus menambah pilihan produk ramah lingkungan dengan formula vegan, dan juga mendapatkan persetujuan dari Cruelty Free International, serta menciptakan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, Garnier mengajak dan memberikan akses kepada konsumen untuk memerangi masalah sampah plastik di Indonesia.

“Langkah ini sejalan dengan insight yang kami dapatkan terkait minat terhadap produk dan praktik keberlanjutan yang terus menjadi tren di Indonesia, terlihat dari meningkatnya pencarian terhadap “bebas uji coba hewan”, “ramah lingkungan”, “biodegradable” dalam laporan YIS Brand Insights 2021,” jelasnya.

Baca Juga: Magang di Google hingga Apple, 11 Perjalanan Karier Athiya Deviyani

3. Hyundai akan memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia

5 Saran Google agar Brand Bisa Berdaptasi dengan Perilaku KonsumenIlustrasi Transportasi (Mobil) (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Astrid A. Wijana, Head of Marketing PT Hyundai Motors Indonesia, yang juga hadir di acara yang sama, menegaskan bahwa Hyundai juga terus melakukan transisi ke mobil listrik yang ramah lingkungan.

Menurut Astrid, di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif, transisi ke mobil listrik semakin diperlukan untuk menjaga lingkungan yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami senang melihat mobil listrik Hyundai telah mendapat respon yang sangat positif di Indonesia, sebagaimana tercermin dalam data laporan tahun 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), dimana model BEV dari Hyundai mendominasi penjualan ritel dengan pangsa pasar 87,3 persen,” ungkapnya.

“Hal ini juga sejalan dengan Laporan Google melalui Year In Search 2021 yang memaparkan bahwa ada lonjakan signifikan pada pertumbuhan tren mobil listrik, dimana minat pencarian penelusuran untuk “electric car” pada 2021 mencapai 54 persen, meningkat dari level 33 persen pada 2020,” tambahnya.

Astrid menyebut hal itu menjadi motivasi perusahaan untuk terus mendukung ekosistem mobil listrik sebagai kendaraan masa depan untuk masyarakat Indonesia.

“Selain itu, untuk terus memperkuat komitmen kami terhadap perkembangan mobil listrik tanah air, di tahun 2022 ini, Hyundai juga akan memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: 5 Cara untuk Meningkatkan Penjualan Online

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya