TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Budi Daya Ayam Kampung dengan Modal Kecil, Bisa Dicoba nih!

Baca ini supaya kamu tahu!

ilustrasi ayam jago bersama sekelompok ayam (unsplash.com/lyndaann1975)

Ayam kampung terkenal dengan tekstur daging yang berbeda daripada daging ayam pada umumnya. Ayam jenis ini mempunyai tekstur daging yang sedikit alot namun nikmat saat dimasak dengan benar. Biasanya ayam kampung disajikan pada acara besar atau campuran makanan.

Harga dari ayam kampung sendiri sangat tinggi jika di pasaran. Harganya berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilonya. Sementara harga dari ayam yang lain adalah berkisar antara Rp28 ribu hingga Rp30 ribu, perbedaannya bisa mencapai selisih Rp7 ribu hingga Rp10 ribu

Jika kamu tertarik untuk memulai usaha ternak ayam kampung kamu bisa menyimaknya. Berikut ini adalah cara budidaya ayam kampung.

Baca Juga: Mengenal Budikdamber, Budi Daya Ikan Paling Gampang dan Bikin Cuan!

1. Sistem umbaran

ayam jago (kiri) dan ayam betina (kanan) (pixabay.com/Pavlofox-514753)

Teknik pertama yang harus kamu ketahui adalah menggunakan sistem umbaran. Dalam sistem ini kamu akan membebaskan ayam kamu berkeliaran secara bebas di pekarangan rumah tanpa repot-repot memasukkan kedalam kandang.

Cara yang satu ini dapat menekan biaya pakan yang terkadang sangat mahal. Namun hal ini tidak efektif karena akan membuat ayam menjadi liar.

2. Sistem semi intensif

ilustrasi ayam jago dan beberapa ayam betina (pexels.com/einfoto)

Sistem yang satu ini mirip dengan sistem sebelumnya yang membuat ruang gerak ayam menjadi terbatas. Dengan begitu daging ayam akan lebih tebal dan daging yang lebih banyak. Kamu juga bisa menyiapkan satu ayam jantan dan beberapa ayam betina untuk mempercepat proses perkembangan biakan.

Ketika proses bertelur, kamu juga bisa memisahkan telur ayam kampung dan ditempatkan pada inkubator.

Baca Juga: Cara Mudah Budi Daya Belut dari Pilih Bibit hingga Panen

3. Persiapkan kandang

Ilustrasi Ayam petelur dalam kandang baterai (Dok. Animal Friends Jogja)

Jika kamu tertarik dalam menekuni bisnis ternak ayam kampung kamu harus menyiapkan kandang untuk ayam. Kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Posisi letak kandang, harus berdekatan dengan rumah, supaya pengawasannya lebih mudah.
  • Dalam membangun kandang kamu bisa menggunakan bahan bambu, kayu, atau se khusus ayam untuk bertelur. Pastikan semua kamu buat dengan rapat supaya tidak ada hewan yang masuk.
  • Pastikan tinggi kadang adalah 3 meter.
  • Sekat kandang ayam menjadi dua untuk memisahkan ayam dewasa dengan anakan ayam.

Jangan lupa, seminggu sebelum ditempati oleh ayam, semprot dulu kandang dengan menggunakan cairan pestisida organik yang berguna untuk menghilangkan parasit-parasit pengganggu

4. Memilih induk ayam kampung

ilustrasi peternakan ayam (IDN Times/Dhana Kencana)

Langkah yang selanjutnya harus kamu pahami adalah memilih indukan ayam kampung yang bagus. Berikut ini adalah ketentuan indukan ayam yang baik dan layak untuk diternakkan:

  • Indukan jantan, harus bisa berkokok dengan suara yang lantang, lalu memiliki bulu yang mengkilap, aktif dalam bergerak, sehat dan juga tidak ada kecacatan.
  • Untuk indukan betina harus memiliki warna yang menarik, bulunya mengkilap, ukuran tubuh besar, siap kawin, aktif dalam bergerak, sehat dan terakhir tidak mengalami kecacatan.
  • Ketiga, tidak ada patokan perbandingan antara jantan dan betina, meski demikian, kamu bisa mengisi satu kandang dengan 1 jantan dan juga 10 betina.
  • Terakhir, setelah indukan dipilih, lalu tempatkan ke dalam kandang.

Baca Juga: 5 Cara Memilih Ayam Kampung Berkualitas, biar Gak Ketipu!

5. Mengawinkan indukan

ilustrasi ayam (IDN Times/Dhana Kencana)

Proses perkawinan tidak bisa kamu lakukan dengan cepat. Sebab semua proses terjadi secara ilmiah dan terjadi memang jika sudah siap benar-benar untuk kawin. Untuk telur yang dihasilkan oleh ayam bisa mencapai 5-14 butir dalam sekali bertelur.

6. Menetaskan telur

ilustrasi peternakan ayam (IDN Times/Dhana Kencana)

Bila kamu sudah mengumpulkan telur, langkah yang selanjutnya adalah proses penetasan. Cara yang paling efektif adalah menggunakan inkubator. Sebab, jika menggunakan inkubator telur bisa menetas dalam kurun waktu 14 hari. Sebelum kamu menetaskan telur, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui.

  • Sesuaikan ukuran kotak penetasan
  • Gunakan lampu dengan kapasitas cahaya 10 watt, bisa menggunakan bohlam atau menggunakan neon

7. Memelihara anakan

ilustrasi peternakan ayam (IDN Times/Dhana Kencana)

Untuk penempatan anakan yang pas kamu bisa menetaskan di bagian kandang khusus anakan. Anakan pun juga memerlukan sebuah perawatan yang intensif dan dengan pemberian makan khusus berupa jagung yang sudah digiling dan sudah dihaluskan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya