Lembaga Keuangan Didorong Beri Akses Pembiayaan pada Perempuan
Pandemik COVID-19 beri dampak lebih besar ke perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Lenny N Rosalin, mendorong lembaga keuangan formal di Indonesia makin inklusif gender. Langkah itu dinilai sebagai salah satu upaya memperluas akses perempuan terhadap sumber pembiayaan.
Lenny mengungkapkan pandemik COVID-19 sudah memberikan dampak lebih besar bagi kelompok perempuan dibandingkan laki-laki. Khususnya, bagi perempuan yang bekerja di industri restoran, hotel, pekerja rumahan, dan sektor informal seperti UMKM.
Pekerja perempuan lebih terdampak akibat pandemik COVID-19 yang mengakibatkan ketimpangan gender jadi makin meningkat karena penurunan partisipasi angkatan kerja perempuan.
“Oleh karena itu, kami mendorong literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan karena ini memiliki dampak positif terhadap berbagai capaian indikator pembangunan. Dan lembaga keuangan formal diharapkan semakin inklusif gender,” kata dia, Senin (14/3/2022).
Baca Juga: Kemen PPPA Dorong Penyusunan Rencana Aksi Pengasuhan Berbasis Hak Anak
1. Pemerintah sudah buat SNKI
Lenny mengatakan akses layanan keuangan bagi perempuan, khususnya yang berwirausaha, sangat memungkinkan agar masyarakat secara umum keluar dari jurang kemiskinan. Selain itu, inklusi keuangan berkontribusi pada kestabilan keuangan negara.
Hal itu juga seiring dengan kebijakan pemerintah yang menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Strategi ini bertujuan mempromosikan sistem keuangan yang inklusif, efisien, dan stabil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di antara masyarakat dan daerah untuk mendukung kesejahteraan bersama.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Jokowi: Perempuan Sosok Penyelamat