TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home Business Economy

CMO Lazada: Pandemik Ubah Pola Belanja dari 'Wants' Jadi 'Need'

Produk yang dibeli banyak bersifat kebutuhan dasar, lho

Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19" (IDN Times/Margith Juita Damanik)
Verified
Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia, Monika Rudijono menilai terjadi perubahan kebiasaan konsumen dalam berbelanja di tengah pandemik virus corona ini. Hal ini disampaikan Monika dalam Ngobrol Seru: New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19 yang ditayangkan LIVE di YouTube IDN Times, Kamis (18/6).

"Dari segi barang-barang yang mereka (pembeli) beli terjadi pergeseran. Bergerak dari produk-produk yang sifatnya 'wants" ke produk-produk yang sifatnya 'needs'. Jadi going back to basic," kata Monika dalam paparannya.

Baca Juga: 5 Pola Perubahan Konsumen Selama COVID-19, Seperti Apa Ya?

1. Pergerakan dunia e-commerce di masa pandemik

Monica Rudijono dalam Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Monika menyebutkan, selama masa pandemik terlihat ada pergerakan yang terjadi di dunia e-commerce. Termasuk minat masyarakat membeli barang yang sifatnya dekat dengan kebutuhan sehari-hari.

"Online shopping menjadi pilihan bagi costumer saat ini. Terbukti dengan meningkatnya jumlah buyer di e-commerce kami di platform Lazada," kata Monika. Situasi seperti ini, menurut dia, masih terus bertahan hingga usai pandemik.

2. Barang yang paling diminati, mulai dari home care hingga alat berkebun

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laman resmi Halodoc

Monika juga menyebutkan jenis-jenis barang yang paling banyak di beli di Lazada selama masa pandemik COVID-19. Menurut dia, pembeli banyak lebih minat pada barang-barang keperluan rumah tangga, wellness termasuk alat-alat kesehatan, hingga perlengkapan masak. Lazada juga mendorong penjual-penjual yang berkaitan dengan bahan pangan untuk on board di Lazada.

"Yang mengejutkan menurut Monika adalah masifnya minat masyarakat memberi barang-barang yang berkaitan dengan aktivitas outdoor, berkebun atau gardening," kata dia. Dia menduga peningkatan minat terhadap aktivitas-aktivitas tersebut bisa jadi dipicu efek bosan imbas pemberlakuan imbauan untuk tetap di rumah saja selama lebih kurang tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Resmi! Lazada Gandeng EVOS untuk Kembangkan Industri eSports Indonesia

Topik:
lazada
ritel
bisnis retail
konsumen
e-commerce
belanja online
Topik Populer:
Piala Thomas dan Uber 2024
Piala Asia U-23 2024
Quiz

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya

Nilai Kontrak BUMN Adhi Beton hingga Juni 2023 Capai Rp1,54 T

Prediksi: Pertumbuhan Ekonomi RI Semester I Capai 5,2 Persen

Hore, Penerimaan Pajak 2023 Bakal Lampaui Target

Pemerintah Target 10 Perusahaan UMKM IPO, Harus Inkubasi Dulu

Pertamax Kurang Laku, Pertashop Minta Ikut Jualan LPG 3 Kg

Sudah Dibuka! Buruan Daftar Uji Coba LRT Jabodebek

Minuman Teguk IPO, Investor Oversubscribe sampai 159 Kali!

Presiden Jokowi Pimpin Ratas Terkait Hilirisasi Produk Pangan

Pemilik Pertashop Minta Pedagang BBM Eceran Ilegal Diberantas

Miris! Banyak Pertashop Rugi, Lebih Untung Dagang BBM Eceran

Mengapa Gairah Seks Meningkat saat Musim Hujan?

9 Dampak Buruk Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Hubungan Seksual

8 Masalah Menyusui yang Sering Terjadi Pasca Persalinan

Sering Salah, Begini Cara Membersihkan Sepatu High Heels yang Benar

Kenapa Suami Selingkuh Saat Istri Hamil? Ini Alasannya!

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat Untuk Minum Air Putih