CMO Lazada: Tantangan Terbesar Saat Masa Pandemik Ada di Mikro UMKM
Pemerintah diharapkan ikut membantu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 memicu banyak perubahan di tengah masyarakat. Termasuk dalam aspek bisnis. Selama masa pandemik, bisnis ritel juga nyatanya banyak bergerak, baik dari sisi pembeli maupun dari sisi penjual.
Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia, Monika Rudijono mengatakan, tantangan terbesar dalam pergeseran bisnis ritel di masa pandemik ada pada mikro Small Medium Enterprise (SME) atau mikro UMKM.
“Terutama pengerajin-pengerajin atau mereka yang lebih tradisional sifatnya,” kata Monika dalam Ngobrol Seru: New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19 yang ditayangkan live di kanal YouTube IDN Times, Kamis (18/6).
Baca Juga: CMO Lazada: Pandemik Ubah Pola Belanja dari 'Wants' Jadi 'Need'
1. Bantu mikro UMKM untuk ikut bergerak
Dalam menghadapi pergerakan di bisnis ritel, Monika mengatakan, e-commerce tidak bisa memukul rata cara menghadapi brand besar dengan UMKM, terlebih mikro UMKM. Lazada sendiri memberi bantuan mulai dari Lazada University, Lazada Club, hingga program khusus untuk mikro UMKM.
Program khusus ini dipersiapkan Lazada bekerja sama dengan Smesco dan Kementerian Koperasi dan UMKM. E-commerce, kata dia, tidak boleh tinggal diam dan harus ikut cepat beradaptasi dengan masuknya mikro UMKM.
“Pandemik ini memberikan banyak warna,” kata Monika. Mulai dari sisi pembeli, sisi penjual, hingga sisi e-commerce dengan cara baru yang dilakukan untuk terus menjalankan bisnis mereka.
Baca Juga: Mendag Bakal Kasih Insentif untuk Industri Ritel, Ini Bocorannya