Koperasi TMI Tegal Dukung Kemajuan UMKM melalui Dana Bergulir
Koperasi TMI bisa meningkatkan omzet hingga 100 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat yang terus hadir di tengah masyarakat sesuai dengan karakateristik unit usahanya. Menjadi pelaksana program pemerintah dalam memberdayakan dan menjaga tatanan perekonomian, koperasi di Indonesia memiliki banyak jenis, bukan hanya sebagai penyedia modal dan barang-barang kebutuhan masyarakat, melainkan juga memberikan pelayanan dibidang jasa.
Seperti halnya koperasi di Kabupaten Tegal, yaitu Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI). Koperasi yang beralamatkan di Kawasan Industri Kecil Takaru, Jalan Raya Dampyak Km 04, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, berdiri pada 2018 dan hingga kini memiliki total karyawan sebanyak tujuh orang dan jumlah anggota sebanyak 24 orang.
Koperasi TMI merupakan badan usaha berbentuk koperasi yang beranggotakan industri kecil dan menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal dalam berbagai bidang, antara lain komponen otomotif, alat berat, perkapalan, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. Koperasi TMI berangkat dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tegal Manufacture Parts pada 2016.
1. Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional
Tercatat, Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional. Pada saat terjadi pandemik Covid-19 tahun 2020 lalu, Koperasi TMI mampu meningkatkan omzet hingga 100 persen. Hingga kini, sebanyak kurang lebih 15 perusahaan besar telah bekerja sama dengan Koperasi TMI dalam memesan produk koperasi, termasuk PT Astra dan PT PLN.
Ketua Koperasi TMI, Tri Sukamto, mengatakan bahwa koperasi di Indonesia bisa menjadi soko guru perekonomian nasional dan menjadi leader dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Mengingat potensi pasar raw material yang cukup besar, terutama kebutuhan anggota koperasi, sehingga membutuhkan tambahan modal usaha yang cukup besar untuk bisa mengakomodasi kebutuhan raw material.
“Melalui kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), dan Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ke wilayah LIK Takaru Tegal, kami mulai mengenal pinjaman bertarif rendah LPDB-KUMKM yang berasal dari pemerintah,” ujar Tri Sukamto.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Siap Dukung Koperasi Produsen Minyak Makan Merah