TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Heran Harga Beras Masih Tinggi Meski Sedang Panen Raya

Jokowi akui sulit seimbangkan harga beras, turunkan mudah

Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengakui sulit menyeimbangkan harga yang baik dan wajar untuk gabah serta beras. Namun, dia mengaku bahwa untuk sekadar menurunkan harga maka tidak terlalu sulit. 

"Sekali lagi, yang sulit itu menyeimbangkan harga agar gabah di petani baik dan wajar, harga beras di pedagang baik dan wajar dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar, yang sulit di situ," ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Kalau mau menurunkan harga beras sangat mudah sekali, impor sebanyak-banyaknya menuju ke pasar pasti harga turun. Tapi yang kita lakukan sekarang menjaga keseimbangan itu, tapi kalau dilihat memang suplainya kurang, menyebabkan harga tinggi yang permanen, ya pasti impornya akan masuk," sambungnya.

Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Jajarannya untuk Stabilkan Harga Beras!

1. Jokowi heran panen raya tapi harga beras tidak turun

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi heran harga beras tak turun meski Indonesia sedang panen raya. Jokowi mengaku sedang mencari tahu apa penyebabnya.

"Kan kita lihat masih panen raya, logikanya panen raya suplainya banyak, mestinya harga turun, nah ini kok ndak, ini yang baru kita cari. Ini yang senang petaninya, tetapi konsumennya pasti akan berteriak, saya kira keseimbangan itu yang ingin kita jaga," ucap dia.

2. Beras hingga cabai naik di Februari 2023

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Pada Februari 2023 terjadi inflasi bulanan sebesar 0,16 persen (month-to-month). Salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar ialah beras.

"Komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar di antaranya beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/3/2023).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya