TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

India akan Larang Penjualan Ponsel Murah Buatan China

Upaya mendepak produk China dari segmen bawah

ilustrasi HP Xiaomi (unsplash.com/Christian Salas)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India dilaporkan sedang berusaha untuk melarang ponsel murah buatan China. Harga yang ditetapkan untuk larangan ponsel murah tersebut adalah sekitar 150 dolar (Rp2,2 juta) ke bawah.

Tujuan dari upaya India adalah untuk memulai industri domestiknya sendiri yang sedang goyah. Langkah tersebut juga memiliki tujuan untuk mendepak raksasa China keluar dari segmen pasar kelas bawah, sebuah segmen terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Apple Minta Pemasok Taiwan Labeli Produk Buatan China

Baca Juga: Joe Biden Khawatir dengan Aksi China di Selat Taiwan 

1. Nasib Xiaomi dan kawan-kawan terancam dari pasar India

Upaya pelarangan dari pemerintah India itu sampai saat ini masih menjadi pertimbangan. Tapi jika itu terwujud, maka akan menjadi pukulan besar bagi perusahaan China. India dan China diketahui terus bersaing dalam berbagai hal, termasuk dalam ekonomi.

Dikutip dari India Today, pelarangan penjualan ponsel murah buatan China adalah produk yang memiliki harga di bawah 150 dolar (Rp2,2 juta). Ide upaya pelarangan tersebut untuk mendorong kemajuan perusahaan lokal.

Jika langkah pemerintah India ini berlaku, jelas akan berdampak secara langsung pada penjualan produk China seperti Xiaomi, Poco, dan Realme. Ini karena mereka telah mendominasi segmen ponsel pintar terjangkau yang berkontribusi sepertiga dari volume penjualan India pada kuartal Juni 2022.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 Persen

2. Produk lokal India kalah saing dibanding produk murah China

Belum segera jelas apakah pemerintah India akan mengumumkan kebijakan itu secara resmi atau menggunakan saluran informal untuk mengeksekusi pemblokiran ponsel murah China. 

Melansir Reuters, perusahaan lokal India seperti Lava dan MicroMax yang pernah mendapatkan popularitas bagi segmen bawah dalam negeri lebih dari satu dekade lalu, telah kehilangan pasar karena persaingan ketat dari ponsel murah China.

Hubungan India dan China telah memanas dalam beberapa tahun terakhir. Ini terkait masalah batas negara di pegunungan Himalaya. Ketegangan hubungan berdampak di sektor perdagangan. Banyak perusahaan China harus berjuang melakukan bisnis di India karena ketegangan tersebut.

Xiaomi dan Vivo sedang tersandung kasus yang menurut India, diduga telah melakukan pengiriman uang ilegal, pencucian uang dan penggelapan pajak. Dua perusahaan itu menyangkal tuduhan.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya