Gak Cocok Berbisnis, 6 Mental Ini Paling Banyak Dipunyai Millennials

2. Lambat karena ragu-ragu

Founder "Code for Indonesia", Prasetya Andi Wicaksono berbagi tips bisnis saat menjadi pembicara "Creativepreneur 2018" pekan lalu di Surabaya. "Zaman sekarang sudah bukan besar mengalahkan yang kecil, tapi cepat mengalahkan yang lambat," kata dia kepada IDN Times, Minggu, 28 Januari lalu.

Pria yang akrab disapa Praw itu mengatakan, selama sudah ada konsep dasar, kamu harus cepat mencari peluang. Bisa jadi konsep yang kamu buat saat ini sedang dibuat oleh orang lain. Bedanya, mereka keluar lebih cepat daripada kamu. Sehingga "spotlight" justru tertuju ke sana.

3. Tidak bersikap empati

Kita bisa menemukan peluang di mana pun, kapan pun, dan dengan cara yang tidak terduga. Itulah gunanya empati, untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar. 

"Biasanya orang kreatif itu rasa empatinya tinggi, karena dia menemukan masalah orang lain dan berusaha menciptakan solusi dari problem tersebut," ujar Praw.

Menurut Praw, masalah adalah peluang. Ada banyak masalah di Indonesia, mulai dari kecil sampai besar. "Berarti kamu punya peluang besar juga," katanya.

4. Cari aman dan berada di zona nyaman

Bedakan mana rasa takut dan mana berhati-hati. Seringkali seseorang terjebak dalam rasa takut dengan kedok berhati-hati dalam mencari strategi. Kalau sudah begitu, kamu bisa stagnan dan tak akan jalan ke mana-mana. 

Jadilah fearless  dan penuh rasa penasaran seperti anak kecil. Mereka akan melakukan sesuatu untuk cari tahu. Ketika gagal pun tak banyak ambil pusing dan belajar dari kesalahan. Inilah salah satu cara menantang diri dan mencari tahu sejauh mana batas yang bisa kita capai.

5. Terlalu banyak menyesal

Mereka yang gagal bukanlah orang yang melakukan kesalahan, tapi orang yang tidak belajar dari kesalahan. Kalau cenderung terpuruk dalam penyesalan dan takut memulai kembali, dijamin kamu bukan orang yang cocok untuk berbisnis.

Praw berkata, "Semua orang yang memulai sesuatu pasti melakukan kesalahan. Tiap ada salah, bangkit dan perbaiki, salah lagi, perbaiki lagi, begitu seterusnya." Kata dia, sedih boleh, tapi jangan lama-lama, temukan semangat lagi dan rencanakan langkah ke depan.