TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Susul Uni Eropa, Islandia-Norwegia Cabut Larangan Impor Makanan Jepang

Aturan tersebut resmi berakhir pada 3 Agustus 2023

Ilustrasi hasil laut. (pexels.com/skitterphoto)

Jakarta, IDN Times - Islandia dan Norwegia akhirnya mencabut semua aturan pembatasan impor mereka pada produk makanan dari beberapa wilayah Jepang pada Kamis (3/8/2023). Sebelumnya, aturan tersebut diberlakukan setelah bencana pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi 2011 lalu.

Keputusan ini menyusul dengan aturan yang sama diterapkan oleh Uni Eropa (UE) pada kontrol impor makanan dari Jepang, dan diperkirakan Swiss akan menyusul tindakan tersebut pada 15 Agustus mendatang, Kyodo News melaporkan.

Baca Juga: Restoran Jepang di China Khawatir Limbah Fukushima Ancam Bisnis Mereka

Baca Juga: Jepang Buang Limbah Fukushima, IAEA Beri Jaminan Keamanan

1. Mengenai berakhirnya kontrol impor makanan yang diterapkan Islandia dan Norwegia

Ilustrasi makanan laut. (unsplash.com/Falco Negenman)

Meski Islandia dan Norwegia merupakan negara non-Uni Eropa, namun kedua negara ini menerapkan standar UE untuk impor mereka. 

Dengan dicabutnya aturan pembatasan tersebut, maka mengenai persyaratan Tokyo untuk menguji radionuklida dan memberikan sertifikasi keamanan untuk beberapa produk makanan laut dan dan pertanian juga dihapuskan. Serta, lebih sedikit dokumen yang diperlukan.

Kebijakan Reykjavik dan Oslo tersebut pun membawa angin segar bagi produsen di Fukushima, serta di sembilan prefektur lain yang terkena dampak, seperti Miyagi, Yamagata, Ibaraki, Gunma, Niigata, Yamanashi, Nagano, Iwate, dan Shizuoka.

2. Mengikuti hasil penelitian ilmiah dari IAEA

PM Jepang Fumio Kishida (kiri) saat bersalaman dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada Kamis (13/7/2023) di Brussel, Belgia. (twitter.com/EU_Commission)

Dengan Islandia dan Norwegia mencabut aturan pembatasan itu, maka jumlah negara dan wilayah yang mempertahankan kontrol impor tersebut turun menjadi 9. Mereka termasuk China dan Hong Kong.

Sebelumnya, Uni Eropa telah mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri pembatasan impor makanan dari Jepang pada 13 Juli, yakni selama KTT Uni Eropa-Jepang di Brussel, Belgia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pemimpin, yakni Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Pengumuman tersebut datang setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan laporan terkait rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima yang rusak.

Badan tersebut mengatakan bahwa rencana Tokyo telah sesuai dengan standar keamanan internasional, dan akan memiliki dampak radiologis yang dapat diabaikan pada manusia dan lingkungan.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya