TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Bersaudara di Afrika Selatan Bawa Kabur Bitcoin Senilai Rp52 Triliun

Keduanya merupakan pendiri perusahaan investasi AfriCrypt

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, IDN Times – AfriCrypt, sebuah perusahaan investasi Afrika Selatan, dilaporkan telah menipu investor sebesar 3,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp52 triliun dalam bentuk dana Bitcoin. Dilaporkan Bloomberg, Rabu (23/6/2021), pelakunya yang merupakan dua bersaudara pendiri platform investasi itu, kini telah meninggalkan negara itu.

Kepolisian Afrika Selatan, Hawks, telah disiagakan setelah firma hukum Cape Town Hanekom Attorneys, yang disewa oleh investor mengatakan, mereka tidak dapat melacak kedua bersaudara itu. Petugas juga telah menghubungi bursa cryptocurrency lainnya di seluruh dunia untuk memantau jika kedua bersaudara itu mencoba menukar koin digital menjadi uang tunai.

Baca Juga: Baru Mulai Investasi Bitcoin Cs? Begini Cara Belinya

1. Pelaku masih muda, salah satunya berusia 17 tahun

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Toru Hanai)

Money Control melaporkan, kedua bersaudara itu masih muda. Chief Operating Officer Africrypt Ameer Cajee, masih berusia 17 tahun, dan saudaranya Raees berusia 20 tahun.

Mereka telah mendirikan Africrypt pada 2019 dan memberikan keuntungan besar bagi investor. Saat ini situs web perusahaan ditutup.

Baca Juga: 12 Istilah Ngetop yang Perlu Diketahui Sebelum Investasi Bitcoin Cs

2. Kecurangan terjadi sejak lama

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Laporan menyebut tanda-tanda masalah mulai muncul pada April ketika Ameer Cajee mengatakan bahwa perusahaan telah menjadi korban peretasan, dan meminta klien untuk tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Ia menyebut, laporan hanya akan memperlambat proses pemulihan dana yang hilang.

“Kami langsung curiga karena pengumuman itu meminta investor untuk tidak mengambil tindakan hukum,” kata pengacara Hanekom menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui email. “Karyawan Africrypt kehilangan akses ke platform back-end tujuh hari sebelum dugaan peretasan.”

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya