TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Katalis Dinilai Bisa Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Salah satunya adalah pembukaan kembali ekonomi

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Director of Business Development PT Buka Investasi Bersama Angganata Sebastian mengaku melihat ada tiga katalis yang dapat menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Angga menjelaskan tiga katalis ini nantinya menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik dalam waktu dekat dan menengah.

“Dalam waktu dekat sampai dengan menengah, saya melihat ada tiga katalis, saya boleh bilang, yang menjadi kunci dari perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Angga dalam acara virtual, Selasa (14/12/2021).

Adapun, ketiga katalis itu yakni pembukaan kembali ekonomi, naiknya harga komoditas dan keberadaan teknologi.

Baca Juga: Lahir di Kamar Kos dan Modal Rp80 Ribu, Riwayat Bukalapak yang Mau IPO

1. Pembukaan ekonomi

Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Angga, ekonomi yang dibuka kembali setelah sempat terpaksa harus tutup akibat pandemik COVID-19, akan mampu mendorong pertumbuhan ke arah positif. Angga meyakini ke depan ledakan pandemik yang menyebabkan penutupan tidak akan terjadi lagi, mengingat penanganan COVID-19 di Indonesia sudah cukup baik.

“Karena saya melihat penanganan COVID ini cukup baik, dan kalau dari data yang saya dapatkan terakhir, dari persentase populasi yang sudah mendapatkan vaksinasi jilid pertama, itu kurang lebih sudah 65-70 persen. Sedangkan populasi yang sudah mendapatkan vaksinasi jilid kedua itu sudah mencapai 35-430 persen,” paparnya.

Ia mengapresiasi pelonggaran pembatasan PPKM yang sudah terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

“Ekonomi ini, secara PPKM sudah sempat dilonggarkan dan sampai kita bisa merasakan PPKM Level 1 di Jakarta, dan itu langsung terlihat dari data-data ekonomi yang saya bilang ini langsung loncat,” ujarnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta IPO Bukalapak sejak Saham Perdana hingga Kini 

2. Harga komoditas tinggi

Ilustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait komoditas, Angga menyebut Indonesia sebagai negara penghasil komoditas sangat diuntungkan oleh harga yang naik sangat signifikan beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan harga batu bara di akhir tahun kemarin masih berkisar di 40 dolar Amerika Serikat (AS), namun sekarang sudah 140 dolar.

“Kita bisa bayangkan naiknya itu hampir 3-4 kali lipat. Begitu juga komoditas ekspor utama kita, yaitu kelapa sawit yang naiknya kurang lebih sama 3-4 kali lipat juga,” katanya.

Ia pun menyebut, dengan adanya kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan ini, ekonomi Indonesia dapat merasakan dampak langsung dan tidak langsung. Dampak itu termasuk neraca perdagangan, khususnya di bidang ekspor yang tercatat naik dan akan terbukanya lapangan kerja yang dapat juga mendorong tingkat konsumsi domestik.

“Karena Indonesia sebagai negara penghasil komoditas sudah pasti ini kontribusi ke ekonomi cukup besar sehingga ini akan membuka lapangan pekerjaan dan ini akan meningkatkan tingkat konsumsi domestik kita,” jelas Angga.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya