AS Gandeng Kemitraan Ekonomi 12 Negara Indo-Pasifik, Ada Indonesia
Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi anggotanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF) bersama 12 negara mitra tahap awal, termasuk Indonesia.
Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (24/5/2022), Gedung Putih menyebutkan kerangka kerja itu akan mewujudkan ekonomi yang lebih kuat, lebih adil, lebih tangguh bagi para keluarga, pekerja, dan kalangan pebisnis di AS dan kawasan Indo-Pasifik.
“Amerika Serikat adalah kekuatan ekonomi Indo-Pasifik, dan perluasan kepemimpinan ekonomi AS di kawasan ini adalah hal yang baik bagi para pekerja dan kalangan bisnis Amerika, juga bagi masyarakat di kawasan ini,” kata Gedung Putih, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Joe Biden: Korea Utara Tak Merespons Tawaran Bantuan COVID-19 dari AS
Baca Juga: Menlu RI: Tidak Ada Negara yang Boleh Menguasai Indo-Pasifik
1. Tujuan IPEF
IPEF akan memungkinkan AS dan negara-negara mitra untuk menentukan aturan main yang akan memastikan para pekerja, usaha kecil, serta petani Amerika bisa bersaing di Indo-Pasifik.
“Seperti yang telah disampaikan oleh Presiden (Biden), mengatasi inflasi adalah prioritas tertinggi ekonomi, dan kerangka kerja ini akan membantu menurunkan biaya dengan membuat rantai pasokan kita lebih tangguh dalam jangka panjang, melindungi kita dari disrupsi berbiaya tinggi yang mengakibatkan harga lebih mahal di tingkat konsumen,” ujar Gedung Putih.
Mengutip South China Morning Post, IPEF merupakan sebuah perjanjian yang mencakup rantai pasokan, perdagangan digital, energi bersih, dan upaya antikorupsi.
Baca Juga: Kunjungi Jepang, Biden Bertemu dengan Kaisar Naruhito dan PM Kishida