TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diadang Antidumping, Tiongkok Laporkan Balik Australia ke WTO

Sebelumnya Australia juga telah melaporkan Tiongkok ke WTO

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times – Tiongkok pada Kamis (24/6/2021) mengatakan pihaknya telah mengajukan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Laporan itu dilakukan untuk menantang langkah-langkah antidumping Australia pada berbagai barangnya.

Juru bicara kementerian perdagangan Tiongkok Gao Feng pada briefing reguler Kamis mengatakan langkah ini bertujuan untuk menjaga hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan Tiongkok.

“Kami berharap Australia akan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki praktik yang salah, menghindari distorsi dalam perdagangan produk terkait, dan mengembalikan perdagangan tersebut ke jalur normal sesegera mungkin,” katanya, menurut Channel News Asia.

Baca Juga: Bertemu Selandia Baru, Australia Bahas China dan COVID-19

1. Australia juga telah laporkan Tiongkok ke WTO

WTO

Langkah Tiongkok ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan antara kedua negara. Gugatan Tiongkok ini sendiri muncul seminggu setelah Australia menantang tarif yang melumpuhkan yang diterapkan Tiongkok pada ekspor anggurnya.

Adapun gugatan Tiongkok dimaksudkan untuk langkah Australia yang memberlakukan tarif pada ekspor roda kereta api, turbin angin, dan bak cuci stainless steel dari Tiongkok. Australia telah memberlakukan tarif pada roda kereta dan turbin angin buatan Tiongkok sejak 2019.

Baca Juga: Australia Mengadu ke WTO soal Putusan China atas Wine

2. Tarif atas anggur Australia

Pabrik Wine Sirromet Winery di Queensland, Australia (IDN Times/Ernia Karina)

Sebelumnya pada November Tiongkok mengumumkan tarif hingga 218 persen untuk anggur Australia, yang disebutnya “didumping” ke pasar Tiongkok dengan harga bersubsidi.

Tindakan keras itu hampir menutup pasar anggur luar negeri terbesar di Australia, dengan penjualan turun dari 1,1 miliar dolar Australia menjadi hanya 20 juta dolar Australia, menurut angka resmi.

Baca Juga: Tiongkok Janji Menindak Penambangan dan Perdagangan Bitcoin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya