IATA Prediksi Industri Penerbangan Global Tekor Rp750 Triliun di 2021
Kinerja 2022 diproyeksikan tetap suram
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memprediksi maskapai penerbangan global akan mencatatkan kerugian sekitar 51,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp750 triliun pada 2021 dan 11,6 miliar dolar AS pada 2022 akibat pandemik COVID-19.
Dalam prediksi yang dirilis pada Senin (4/10/2021) tersebut, IATA memproyeksikan penurunan yang lebih dalam dari perkiraan sebelumnya yang dirilis pada April untuk tahun ini. Pada April, lembaga ini memprediksi kerugian sebesar 47,7 miliar dolar AS untuk tahun ini.
IATA juga meningkatkan estimasi kerugian 2020 menjadi 137,7 miliar dolar AS dari 126,4 miliar dolar AS.
Baca Juga: Boeing Optimistis Pasar Penerbangan Segera Pulih
1. Industri penerbangan telah lalui bagian terdalam dari krisis
Direktur Jenderal IATA Willie Walsh mengatakan meski kekurangan maskapai penerbangan sangat besar, namun industri ini telah melewati bagian terdalam dari krisis.
Walsh juga mengatakan maskapai telah memangkas biaya dan memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan untuk angkutan udara.
“Meski masalah serius tetap ada, jalan menuju pemulihan mulai terlihat,” kata Walsh. “Penerbangan menunjukkan ketahanannya lagi.”
Baca Juga: Garuda Tambah Jumlah Penerbangan selama PON Papua
Baca Juga: Singapore Airlines Rugi Rp45,7 Triliun Akibat Pandemik COVID-19