TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Bidik Pasar Jerman Lewat Uji Cocok Rasa Kopi 

Indonesia urutan kesembilan pengekspor kopi ke Jerman

Galeri Kopi Indonesia, warung kopi di kebun kopi, di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Jakarta, IDN Times – Jerman merupakan pasar terbesar produk kopi di Uni Eropa dengan nilai mencapai sekitar 7,7 miliar dolar. Sementara itu, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia

Namun demikian, pangsa ekspor kopi Indonesia ke Jerman masih rendah. Menurut KBRI Berlin, saat ini Indonesia masih berada di urutan kesembilan pengekspor kopi ke Jerman.

“Eksportir terbesar adalah Brazil dan disusul Vietnam di tempat kedua,” kata KBRI melalui rilis, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: Kopi Wine, Kopi Fermentasi dari Banyuwangi yang Harganya Selangit

1. Uji cocok rasa kopi

Ilustrasi Coffee Shop (IDN Times/Anata)

Untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Jerman, KBRI Berlin menggagas strategi uji cocok rasa kopi Jerman dan kopi Indonesia.

“Tujuannya supaya kopi Indonesia yang akan diekspor ke Jerman sesuai dengan selera masyarakat Jerman pada umumnya. Karena rasa adalah selera pribadi,” kata Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno pada acara Coffee Tasting Kopi Populer di Pasar Jerman, Rabu.

Acara yang dihadiri sekitar seratus peserta tersebut dilangsungkan secara hybrid di dua tempat yaitu Aula KBRI Berlin, Jerman dan Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, serta Kementerian Perdagangan. Beberapa peserta lain juga mengikuti acara ini secara virtual.

Baca Juga: Kopi Dunia, Kopi Kolombia dan Kopi Indonesia

2. Dimulai dari 24 sampel kopi

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Dubes Oegroseno menceritakan, strategi uji cocok rasa kopi ini diawali dengan mengirimkan 24 sampel kopi yang paling laku di pasaran Jerman ke Indonesia. Sampel tersebut kemudian diteliti kandungan, aroma dan cita rasanya.

Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan 5758 Coffee Lab (PT Belajar Kopi Bersama). Dari sini Coffee Lab akan membuat katalog rasa masing-masing sampel kopi. Kemudian akan dicarikan kopi di Indonesia yang memiliki karakter yang serupa dengan katalog rasa dari sampel kopi yang sudah diteliti.

“Kita ingin mengisi gap yang terlalu besar antara potensi produksi kopi Indonesia dan potensi pasar kopi di Jerman ini. Masyarakat Jerman adalah pecinta kopi. 75 Persen di antaranya menikmati kopi di rumah. Jadi peluang pasar itu akan selalu ada dan terus meningkat, meskipun di saat pandemi seperti sekarang ini,” ujar Dubes Oegroseno.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya