TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi AS Diprediksi Bisa Capai 4 Persen di Pertengahan 2022

Inflasi bisa naik akibat peningkatan belanja konsumen

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Jakarta, IDN Times – Presiden perusahaan investasi Independent Strategy David Roche mengatakan bahwa tingkat inflasi Amerika Serikat (AS), yang berada di 2,6 persen pada Maret dari tahun lalu, dapat naik jauh lebih tinggi.

Roche merupakan salah satu dari banyak ahli strategi yang memercayai akan ada kenaikan inflasi AS ke depannya.

“Pandangan saya sendiri adalah bahwa kita akan melihat inflasi mungkin 3 atau 4 persen pada pertengahan tahun depan dan itu sama sekali tidak konsisten dengan, katakanlah, imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang berada di 1,6 persen. Hasil itu bisa dengan mudah berlipat ganda, dan ketika itu terjadi, maka Anda sampai pada titik kritis yang akan dialami pasar,” katanya kepada CNBC, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Bos The Fed Optimistis Suku Bunga Bakal Naik Sebelum 2022

1. Faktor kenaikan inflasi

Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut Roche, ada sejumlah alasan yang menyebabkan harga konsumen melonjak, termasuk meningkatnya daya beli masyarakat yang berupaya menghabiskan tabungan berlebih yang telah mereka kumpulkan selama pandemik COVID-19.

“Dan Anda akan berakhir dengan pemerintahan besar selamanya ... dan tentu saja itu kurang efisien dan efisiensi yang lebih rendah berarti inflasi yang lebih tinggi,” jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Istilah Inflasi dan Deflasi, Mengapa Bisa Terjadi?

2. Kekhawatiran terbesar AS

Commons. wikimedia.org/US Government

Komentar Roche muncul di tengah meningkatnya diskusi tentang arah inflasi. Meningkatnya inflasi adalah salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi pasar saat ini, karena harga yang tinggi dapat memengaruhi nilai aset dan margin perusahaan serta membatasi daya beli konsumen.

Pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve telah mengawasi tingkat inflasi. Data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,6 persen di bulan Maret dari bulan sebelumnya dan naik 2,6 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi AS Diramal Kalahkan Tiongkok Berkat Stimulus Biden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya