TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Rilis Rencana Infrastruktur Rp28 Ribu Triliun

Jumlah rencana pendanaan senilai 2 triliun dalam dolar AS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan rencana infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS atau setara sekitar Rp28 ribu triliun pada Rabu (31/3/2021).

Rencana itu salah satunya untuk memberikan investasi “sekali dalam satu generasi” yang memungkinkan Amerika Serikat menjadi lebih baik dari Tiongkok di panggung ekonomi global. Selain itu juga, bertujuan untuk memodernisasi jaringan transportasi, dan menciptakan jutaan pekerjaan. 

Menurut Channel News Asia, tahap pertama dari program “Build Back Better” Biden itu ia kemukakan dalam pidatonya di Pittsburgh, di mana ia merinci investasi besar-besaran yang dilakukan selama delapan tahun.

“Hari ini saya mengusulkan sebuah rencana untuk bangsa yang menghargai pekerjaan, bukan hanya menghargai kekayaan. Itu membangun ekonomi yang adil yang memberi setiap orang kesempatan untuk sukses. Itu akan menciptakan ekonomi yang paling kuat, paling tangguh, dan inovatif di dunia,” kata Biden.

Baca Juga: Dapat Stimulus Raksasa dari Joe Biden, Warga AS Banyak Beli Saham

1. Inti dari agenda ekonomi Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Infrastruktur adalah inti dari agenda ekonomi presiden yang dilantik pada Januari 2021 tersebut. Untuk transportasi, termasuk pembaruan jalan sepanjang 32.000 km, perbaikan ribuan jembatan, dan penggandaan dana untuk transportasi umum, AS memerlukan suntikan dana senilai 620 miliar dolar.

“Ini investasi sekali dalam satu generasi di Amerika, tidak seperti apa pun yang telah kita lihat atau lakukan sejak kita membangun sistem jalan raya antar negara bagian dan perlombaan antariksa beberapa dekade lalu,” jelas Biden.

Rencana tersebut juga memuat janji Biden untuk melahirkan revolusi kendaraan listrik dengan membangun jaringan pengisi daya 500 ribu kendaraan listrik (EV), mengganti 50 ribu kendaraan transit diesel dan mempercepat transisi ke ekonomi yang lebih hijau yang membuat infrastruktur lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Sesumbar Joe Biden Amerika Tak Bisa Dikalahkan Tiongkok

2. Biaya dikumpulkan dari pajak perusahaan

vox.com

Menurut Biden, sebagian biaya akan diperoleh dengan menaikkan pajak perusahaan dari 21 persen menjadi 28 persen.

“Tak seorang pun--izinkan saya mengatakannya lagi, tidak seorang pun--yang berpenghasilan di bawah 400 ribu dolar AS akan melihat pajak federal mereka naik, titik,” katanya.

“Ini bukan tentang menghukum siapa pun. Saya tidak menentang jutawan dan miliarder,” tambahnya.

Sebelum ini, AS juga baru meloloskan rencana stimulus ekonomi COVID-19 raksasa yang nilainya mencapai hampir 2 triliun dolar. Rencana ini diharapkan bisa membawa ekonomi AS ke pemulihan yang cepat. Meski demikian, belum diketahui apakah Kongres yang dikuasai Republik akan mendukung rencana baru Biden.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi AS Diramal Kalahkan Tiongkok Berkat Stimulus Biden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya