TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Segera Umumkan Bantuan untuk Upaya Vaksin COVID-19 Global

Jumlah bantuan mencapai Rp28 triliun dolar AS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan bantuan untuk inisiatif vaksin virus corona global ketika menghadiri pertemuan dengan pemimpin dari negara-negara G7 pada Jumat (19/2/2021).

Total bantuan yang akan diungkapkan mencapai 2 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp28 triliun, kata pejabat senior pemerintahan, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

Bantuan tersebut ditujukan untuk meningkatkan upaya untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena negara-negara kaya menimbun pasokan yang terbatas, tambahnya.

Baca Juga: Joe Biden Ingatkan Tiongkok Bisa Kalahkan AS Dalam Proyek Investasi

1. Bantuan untuk COVAX

ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS

Menurut pejabat itu, bantuan yang akan diumumkan Biden dalam pertemuan yang diadakan secara virtual tersebut akan diberikan untuk COVID-19 Vaccines Global Access atau COVAX. Aliansi yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini dibentuk untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 yang adil ke negara-negara miskin.

Ini akan menjadi kontribusi pertama AS untuk skema tersebut karena presiden AS sebelum Biden, Donald Trump telah menolak memberikan bantuan.

“Biden juga akan menjanjikan tambahan 2 miliar dolar AS dalam pendanaan bergantung pada kontribusi dari negara lain dan apakah target pengiriman dosis terpenuhi,” katanya.

Ia menambahkan bahwa dana untuk bantuan telah disisihkan oleh Kongres.

Baca Juga: Joe Biden Ingatkan Trump Segera Tandatangani RUU Bantuan COVID-19

Pejabat pemerintahan AS menyebut keputusan itu sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran dan mutasi lebih lanjut dari virus yang telah menghancurkan perekonomian banyak negara tersebut.

“Pandemik ini tidak akan berakhir kecuali kita mengakhirinya secara global,” kata seorang pejabat senior pemerintahan. “Pandemik, mereka menyebar. Dan kita juga tahu bahwa semakin banyak penyakit di luar sana, semakin besar kemungkinan kita melihat variannya.”

Namun, mereka mengatakan belum ada keputusan yang dibuat untuk mendonasikan secara langsung kelebihan dosis vaksin yang telah dibeli oleh Amerika Serikat ke negara lain, meski langkah tersebut juga diyakini akan dapat mempercepat upaya untuk memvaksinasi populasi dunia.

Negara-negara lain, termasuk Rusia dan Tiongkok, telah mulai memberikan sumbangan langsung berupa vaksin yang didanai negara mereka sendiri ke negara-negara lain.

Pemerintah AS telah mengamankan 600 juta dosis vaksin buatan Pfizer dan Moderna yang akan tersedia pada akhir Juli. AS juga telah membeli vaksin Johnson & Johnson yang masih belum mendapatkan izin, serta vaksin lain yang masih dalam pengembangan.

2. Upaya mencegah penyebaran COVID-19

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden mengunjungi Barrio Cafe saat tur bus usaha kecil sambil berkampanye di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Baca Juga: WHO Geram, Negara Produsen Distribusikan Vaksin di Luar Skema COVAX

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya