TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Teken Perintah Eksekutif, Apa Isinya?

Bukan perintah eksekutif pertama sejak Biden dilantik 

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saat kampanye di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 11 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Bastiaan Slabbers

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin (25/1/2021) atau lima hari setelah dilantik jadi presiden AS. Isi dari perintah tersebut adalah untuk memberikan prioritas kepada perusahaan dan produk Amerika dalam kontrak dengan pemerintah federal.

Menurut Channel News Asia, yang mengutip pejabat Gedung Putih, upaya itu sejalan dengan tujuan pemerintahan baru yang menargetkan untuk memacu aktivitas manufaktur dalam negeri.

Intinya, perintah itu ditujukan untuk meningkatkan produksi nasional dan menyelamatkan pekerjaan industri dengan meningkatkan investasi di pabrik dan pekerja di saat ekonomi AS terdampak pendemik COVID-19.

Menurut CNN, mengutip seorang pejabat pemerintah, Biden telah menetapkan tenggat waktu 180 hari untuk menyampaikan perubahan mendasar pada proses tersebut.

Baca Juga: Ahli: AS-Tiongkok akan Tetap Ribut meski Biden Jadi Presiden

1. Bagian dari janji kampanye Biden

Mantan Wakil Presiden Joe Biden yang mencalonkan diri untuk presiden Amerika Serikat dari Demokrat berorasi saat kampanye di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, pada 9 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Sektor manufaktur menyumbang sekitar 12 persen dari ekonomi AS, dan mendongkrak sektor ini merupakan salah satu janji kampanye Biden yang ingin membangun kembali Amerika menjadi lebih baik. Tujuannya adalah untuk menaikkan upah, menciptakan lebih banyak pekerjaan serikat, mendukung bisnis yang dimiliki minoritas dan memperkuat rantai pasokan AS.

“Manufaktur Amerika adalah gudang demokrasi dalam Perang Dunia II dan itu harus menjadi bagian dari mesin kemakmuran Amerika sekarang. Itu berarti kita akan menggunakan uang pembayar pajak untuk membangun kembali Amerika,” kata Biden.

“Amerika tidak bisa duduk di pinggir dalam perlombaan menuju masa depan. Pesaing kita tidak menunggu,” kata Biden. "Untuk memastikan masa depan dibuat di Amerika, kita perlu memenangkan tidak hanya pekerjaan saat ini, tetapi juga pekerjaan dan industri masa depan.”

Baca Juga: Baru Menjabat, Presiden Biden Digugat soal Kebijakan Deportasi

2. Bukan perintah eksekutif pertama

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Menurut laporan, perintah tersebut ditandatangani setelah Biden menandatangani perintah lain minggu lalu. Perintah itu termasuk yang bertujuan untuk mengarahkan bantuan tambahan kepada orang Amerika yang paling membutuhkan, serta memulai proses menaikkan upah minimum untuk kontraktor federal dan pekerja menjadi 15 dolar per jam.

Biden akan menandatangani 30 perintah dalam tiga hari pertamanya menjabat, beberapa di antaranya akan membalikkan kebijakan pendahulunya, Donald Trump. Perintah eksekutif lainnya diperkirakan akan ditandatangani minggu ini dan mencakup banyak tema, seperti kesetaraan ras, iklim, perawatan kesehatan dan imigrasi.

Baca Juga: 3 Warisan Politik Luar Negeri Trump untuk Biden, Pekerjaan Berat Nih! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya