TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JPMorgan Minta Investor Waspadai Bitcoin dan Fokus ke Fintech

Bitcoin memiliki sejumlah masalah

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, IDN Times – Lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) JPMorgan memperingatkan agar publik mewaspadai bitcoin yang sedang menjadi primadona bagi banyak investor belakangan ini. Lembaga itu menyebut meskipun harga bitcoin mengalami kenaikan pesat belakangan ini, namun mata uang digital atau cryptocurrency itu hanyalah sampingan.

“Inovasi fintech adalah kisah yang akan mendominasi jasa keuangan,” kata JPMorgan, sebagaimana dilaporkan CNBC, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Bitcoin Makin Digemari Investor, Menkeu AS Peringatkan Bahayanya

1. Masalah yang hantui bitcoin

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Bitcoin telah menarik perhatian dari bank-bank besar Wall Street dan perusahaan-perusahaan Fortune 500. Perkembangan tersebut telah membuat harganya meningkatkan tajam dan membuat kapitalisasi pasarnya mencapai 1 triliun dolar AS minggu lalu.

Namun, analis di bank tersebut mengatakan bahwa meskipun bitcoin mengalami reli yang sangat tinggi, cryptocurrency masih diliputi oleh sejumlah masalah yang dapat mencegahnya menjadi aset utama.

Berbagai ekonom seperti Nouriel Roubini juga mengatakan bahwa bitcoin dan cryptocurrency lain tidak memiliki nilai intrinsik. Selain itu, survei Deutsche Bank baru-baru ini juga menunjukkan bahwa investor memandang bitcoin sebagai gelembung paling ekstrim di pasar keuangan.

Meski demikian, investor tetap tertarik berinvestasi di bitcoin karena pasokannya yang terbatas. Di mana jumlah total bitcoin yang akan dikeluarkan dibatasi hanya sebanyak 21 juta unit. Ahli strategi JPMorgan sendiri mengatakan bahwa bitcoin dapat reli setinggi 146 ribu dolar AS.

Baca Juga: Apple Pay Kini Mendukung Transaksi dengan Bitcoin Cs

2. Target harga bitcoin tergantung pada volatilitasnya

Ilustrasi Fintech (IDN Times/Arief Rahmat)

Ahli strategi JPMorgan mengatakan target harga bitcoin 146 dolar AS mereka tersebut akan bergantung pada volatilitas bitcoin dan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk terjadi.

Mereka juga mengatakan manfaat diversifikasi cryptocurrency masih dipertanyakan. Bahkan analis JPMorgan menyebut cryptocurrency adalah aset safe haven atau aset tempat berlindung terakhir ketika penurunan harga saham yang signifikan terjadi.

Untuk menghadapi semakin meningkatnya antusiasme akan bitcoin, bank telah membuat teknologi blockchain dengan cryptocurrency-nya sendiri yang disebut JPM Coin dan unit bisnis baru bernama Onyx.

Baca Juga: Cryptocurrency Melejit, Jack Dorsey dan Jay Z Bikin Pendanaan Bitcoin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya