Kekayaan Miliarder Bertambah Rp70 Ribu Triliun Selama Pandemik
Ketidaksetaraan ekonomi makin lebar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kekayaan para miliarder dunia naik sekitar 5 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp70 ribu triliun selama pandemik, menurut Oxfam. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan ekonomi, karena pandemik juga membuat jutaan orang di seluruh dunia jatuh dalam kemiskinan.
Oxfam, yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh Forbes, mengatakan dalam sebuah laporan baru bahwa total kekayaan miliarder melonjak dari 8,6 triliun dolar AS pada Maret 2020 menjadi 13,8 triliun dolar AS pada November 2021. Jumlah peningkatan ini lebih besar daripada gabungan kenaikan selama 14 tahun sebelumnya.
Oxfam menyebut, kekayaan kolektif 10 orang terkaya di dunia tumbuh lebih dari dua kali lipat, naik 1,3 miliar dolar AS per hari.
Baca Juga: Harta Orang Terkaya di Asia Mukesh Ambani Tembus 100 Miliar Dolar AS
1. Oxfam menyarankan pemerintah pungut pajak dari keuntungan yang diperoleh orang-orang super kaya
Laporan tersebut dirilis menjelang Agenda Davos online dari Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang akan berlangsung minggu ini. Pertemuan tahunan ini sebelumnya telah ditunda karena penyebaran varian COVID-19 Omicron.
Oxfam berpendapat bahwa pemerintah negara-negara dunia harus mengenakan pajak atas keuntungan yang diperoleh orang-orang super kaya selama pandemik, dan menggunakan uang itu untuk mendanai sistem perawatan kesehatan, membayar vaksin, melawan diskriminasi, dan mengatasi krisis iklim.
“Para miliarder telah mengalami pandemik yang hebat. Bank-bank sentral memompa triliunan dolar ke pasar keuangan untuk menyelamatkan ekonomi, namun banyak dari itu berakhir dengan melapisi kantong para miliarder yang diuntungkan ledakan pasar saham,” kata Direktur Eksekutif Oxfam Gabriela Bucher dalam siaran pers.
Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia 2021, Elon Musk hingga Warren Buffett