TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Kentang, McDonald’s Indonesia Stop Menu French Fries Ini!

Hal yang sama terjadi di Jepang dan Malaysia juga

BTS Meal dalam Media Gathering McDonald's X BTS (Dok. McDonald's Indonesia)

Jakarta, IDN Times – McDonald's Indonesia mengumumkan akan berhenti menjual kentang goreng ukuran besar atau Large French Fries untuk sementara waktu mulai hari ini, Rabu (2/2/2022).

“Sehubungan dengan terbatasnya ketersediaan French Fries saat ini, mulai 2 Februari untuk sementara Large French Fries tidak tersedia. Namun jangan khawatir McD'ers, kamu tetap dapat menikmati menu favoritmu dengan Medium French Fries,” tulis rantai restoran cepat saji itu di Twitter, Senin.

Baca Juga: Terungkap! Inilah 9 Restoran McDonald's Terunik di Dunia

1. Penyebab McDonald’s stop jual kentang goreng besar

Restoran McDonald's di salah satu sudut AS (Pixabay/Juergen_Betz_Haltern

McDonald's Indonesia dalam postingannya tidak merinci apa penyebab penghentian sementara penjualan kentang goreng ukuran besar tersebut. McDonald's Indonesia juga tidak memberikan tanggal pasti kapan kentang goreng ukuran besar akan tersedia lagi di menu.

Namun, penyebab penghentian sementara penjualan Large French Fries diyakini karena kelangkaan pasokan kentang besar, seperti yang terjadi di beberapa negara.

Baca Juga: Krisis Pasokan, McDonald's Jepang Jual Kentang Goreng Kecil

2. Krisis kentang di Jepang

pixabay.com/kgberlin

Pada Desember lalu, The Guardian melaporkan bahwa Jepang telah dilanda krisis kentang, menyebabkan restoran McDonald's di negara itu terpaksa menjatah kentang goreng. Penyebab kekurangan kentang adalah karena COVID-19 dan banjir di Kanada menekan impor kentang.

Pada 22 Desember 2021, McDonald's Jepang mengatakan hanya akan menjual kentang goreng berukuran kecil selama seminggu untuk menghindari kekurangan.

“Karena banjir skala besar di dekat Pelabuhan Vancouver … dan krisis rantai pasokan global yang disebabkan oleh pandemi virus corona, ada penundaan pasokan kentang,” katanya.

Perusahaan mengatakan telah mengambil tindakan untuk memastikan bahwa pelanggan masih dapat memesan kentang goreng, meskipun memastikan pengadaan bahan sumber daya yang stabil sangat sulit.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya