TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melunak, Tiongkok Akui Bitcoin Alternatif Investasi

Dulu Tiongkok menentang penerbitan dan perdagangan Bitcoin

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, IDN Times – Bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC) sekarang menyebut Bitcoin sebagai alternatif investasi. Sebutan ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari pemerintah setelah menentang keras penerbitan dan perdagangan cryptocurrency empat tahun lalu.

“Kami menganggap Bitcoin dan stablecoin sebagai aset crypto ... Ini adalah alternatif investasi,” kata Li Bo, wakil gubernur PBOC, pada Minggu (18/4/2021) selama panel yang diselenggarakan oleh CNBC di Boao Forum for Asia.

“Mereka bukan mata uang itu sendiri. Jadi peran utama yang kami lihat untuk aset kripto di masa mendatang, peran utamanya adalah alternatif investasi,” tambahnya.

Baca Juga: Mengenal Dogecoin, Cryptocurrency Populer selain Bitcoin

1. Penolakan Tiongkok atas Bitcoin cs

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Harga Bitcoin secara umum telah naik sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan, Tiongkok pernah menjadi salah satu pembeli bitcoin terbesar di dunia.

Tetapi pada 2017, Tiongkok melarang penawaran koin awal (initial coin offerings/ICOs), cara untuk mengumpulkan uang bagi perusahaan crypto dengan mengeluarkan token digital. Pada tahun yang sama, pihak berwenang menutup bursa mata uang kripto lokal. Langkah tersebut dipicu oleh kekhawatiran tentang stabilitas keuangan.

Baca Juga: Cryptocurency Kian Populer, Sederet Perusahaan Ini Sudah Pakai Bitcoin

2. Potensi Bitcoin sebagai aset investasi

Ilustrasi Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski Li mengatakan Bitcoin bisa menjadi alternatif investasi, namun masih butuh banyak langkah untuk memastikan keamanannya. Ia juga mengatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan peraturannya saat ini tentang cryptocurrency.

“Sebagai alternatif investasi, banyak negara, termasuk China, masih mencermati dan memikirkan persyaratan regulasi seperti apa. Mungkin minimal, tapi kita perlu memiliki semacam persyaratan regulasi untuk mencegah ... spekulasi aset semacam itu untuk menciptakan risiko stabilitas keuangan yang serius,” kata Li.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Cryptocurrency dan Perkembangannya di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya