Resmi! Ngozi Okonjo-Iweala Jadi Bos Baru WTO
Orang Afrika pertama yang duduk di kursi bergengsi itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ngozi Okonjo-Iweala secara resmi ditunjuk sebagai pimpinan baru Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Senin (15/2/2021). Itu menjadikannya sebagai perempuan pertama yang memimpin lembaga berbasis di Swiss tersebut. Langkah itu juga membuat Okonjo-Iweala yang berasal dari Nigeria sebagai warga negara Afrika pertama yang mengambil peran tersebut.
Namun, ini bukan kali pertama Okonjo-Iweala membuat sejarah. Okonjo-Iweala yang lulus dari Universitas Harvard pada tahun 1976 dan kemudian memperoleh gelar PhD dari MIT itu telah menjadi perempuan pertama yang menjabat di kementerian keuangan dan kementerian luar negeri Nigeria. Dia juga perempuan pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden Bank Dunia. Dia menghabiskan 25 tahun bekerja di lembaga yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) itu.
Penunjukkan Okonjo-Iweala sebagai kepala WTO terjadi setelah ia mencalonkan diri pada Oktober lalu. Ia mendapat dukungan dari hampir semua anggota WTO, kecuali AS yang saat itu masih dipimpin mantan Presiden Donald Trump. Pemerintahan Trump pada saat itu mendukung kandidat Korea Selatan, yaitu Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung Hee yang kemudian mengundurkan diri awal Februari ini.
Baca Juga: Ngozi Okonjo-Iweala, Perempuan Afrika Pertama Calon Pemimpin WTO
1. Visi Okonjo-Iweala untuk WTO
Dalam beberapa tahun terakhir WTO telah bagai kehilangan arah sebagai hakim yang mengurus masalah perdagangan dunia. Apalagi di saat AS, yang di bawah kepemimpinan Trump, sempat mencegah penunjukan hakim baru sehingga membuat lembaga itu tidak dapat memutuskan sengketa perdagangan apapun selama berbulan-bulan.
Namun demikian, Okonjo-Iweala dilaporkan telah memiliki visi yang jelas untuk lembaga tersebut. Menurut CNBC, salah satu visi Okonjo-Iweala adalah untuk memperbarui dan memperkuat lembaga tersebut dalam menangani masalah yang sedang berlangsung secara efektif.
Baca Juga: Ramai Isu Pajak Pulsa dan Token Listrik, Sri Mulyani: Tidak Benar