TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Traveloka Tunjuk JPMorgan untuk Bantu IPO di Bursa AS

Traveloka berencana IPO melalui SPAC

Traveloka Lounge di Java Jazz 2019. (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Traveloka telah memilih JPMorgan Chase & Co untuk membantu mewujudkan rencananya melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS). Traveloka telah mempertimbangkan IPO melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC), menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Startup perjalanan daring terbesar di Asia Tenggara itu telah mengadakan diskusi dengan beberapa SPAC, termasuk Provident Acquisition Corp, COVA Acquisition Corp, dan Bridgetown Holdings Ltd, menurut sumber-sumber itu.

Baca Juga: Jadi Hottest Trend di Wall Street, Apa itu SPAC?

1. Traveloka memiliki valuasi pasar yang besar

traveloka.com

Startup perjalanan yang berbasis di Jakarta itu memiliki valuasi pasar senilai 3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp42 triliun pada 2017, menurut CB Insights.

Listing ini akan memungkinkan Traveloka, salah satu startup paling berharga di Asia Tenggara, untuk memanfaatkan ledakan pasar penawaran umum perdana,” lapor Bloomberg, Kamis, 11 Februari 2021.

Perwakilan Traveloka, JPMorgan dan Bridgetown menolak berkomentar, sementara pejabat di COVA dan Provident tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Cara Refund Tiket Pesawat via Tiket.com, Traveloka dan Pegipegi

2. Perusahaan Indonesia yang berkembang hingga Asia Tenggara

traveloka.com

Traveloka merupakan perusahaan perjalanan yang didirikan di Jakarta pada 2012. Startup ini telah berkembang ke seluruh Asia Tenggara, memudahkan konsumen untuk memesan tiket pesawat dan hotel di berbagai negara.

Beberapa perusahaan yang menjadi investornya, termasuk GIC Pte Singapura, Expedia Group Inc, Rocket Internet, East Ventures dan Richard Li's FWD Group Ltd.

Chief Executive Officer Traveloka Ferry Unardi sebenarnya telah lama membahas rencana IPO perusahaan di bursa AS. Dalam sebuah wawancara pada 2019, ia mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan IPO di dua tiga tahun ke depan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya